Mohon tunggu...
Karisma Wulan Sejati
Karisma Wulan Sejati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

21107020048 Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anthony Giddens dan Teori Strukturasi

16 Desember 2022   01:33 Diperbarui: 16 Desember 2022   01:34 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anthony Giddens merupakan teoritisi sosial terpenting dan berpengaruh di Inggris. Anthony Giddens lahir London, Britania Raya pada 18 Januari 1938. Ia menempuh pendidikannya di Universitas Hull, London School of Echonomics dan Universitas London. Giddens ditunjuk menjadi dosen di Universitas Leicester pada 1961. Kemudian di tahun 1969 ia pindah jabatan sebagai dosen sosiologi di Universitas Cambridge yang prestisius dan sebagai dosen tamu di King's Collage. Buku pertamanya yang langsung mendapat penghargaan nasional adalah The Class Structure of Advances Societies (1975). Ia adalah seorang sosiolog Inggris yang terkenal karena teorinya yakni teori strukturasi. Kemudian puncaknya yaniketika ia menerbitkan buku yang berjudul The Constitution of Society; Outline of the Theory of Structuration pada tahun 1985.

Tindakan sosial dinilai sebagai respon aktor terhadap suatu fenomena sosial. Hal ini dapat dilihat dari dua hal, yang pertama adalah motivasi pribadi aktor dan yang kedua adalah paksaan dari struktur sosial di mana aktor itu berada. Giddens membagi dua teori yang berseberangan yakni teori subjektivisme (fenomenologis) dan objektivisme (strukturalisme).

Fenomenologis adalah teori yang menekankan fokus perhatiannya pada tindakan aktor sosial. Dimana struktur tidak berperan dalam menentukan tindakan aktor. Aktor itu sendiri yang menentukan tindakannya (subjektivisme). Akibatnya, sosiolog yang bersandar pada perspektif fenomenologis gagal melihat bagaimana pengaruh struktur juga sangat penting dalam mendefinisikan tindakan para aktor. Tetapi kemudian untuk memahami fenomena dan realitas sosial, para sosiolog menggarisbawahi pada memotivasi yang melatarbelakangi tindakan aktor.

Dalam pandangan yang lain objektivisme berpandangan bahwa aktor dalam menjalankan tindakan sosialnya hanya berdasarkan struktur. Akibatnya, para aktor tampak seperti robot yang dapat dikendalikan melalui struktur dan tidak dapat bertindak bebas. Para ahli objektivisme memahami realitas sosial hanya dengan mengkaji norma-norma sosial seperti apa yang berlaku dalam suatu masyarakat.

Dalam hal ini Giddens percaya bahwa teori strukturasi dinilai bisa menjembatani antara struktur dan aktor dalam menganalisis dan menjalani tindakan sosialnya. Inti dari teori strukturasi adalah hubungan antara relasi antara agensi dengan struktur. Teori ini bertujuan sebagai dualitas dan hubungan dialektis antara agensi dan struktur. Kedua unsur tersebut memiliki pengaruh dan keterlibatan satu sama lain, semua tindakan sosial melibatkan struktur dan semua struktur melibatkan tindakan sosial.

Di dalam teori struktural terdapat beberapa komponen utama penyusunnya yakni :

  • Motivasi agen dalam bertindak
  • Kesadaran diskursif, kemampuan aktor untuk menjabarkan tindakan dengan kata-kata
  • Kesadaran praktis, tindakan dapat diterima oleh aktor walaupun tanpa mengekspresikan apa yang mereka lakukan lewat kata-kata
  • Struktur, sistem, serta dualitas (struktur dan agensi)
  • Ruang dan waktu
  • Institusi sebagai sekumpulan praktik sosial

Teori struktural mengacu pada bagaimana struktur sosial diciptakan, direproduksi, dan diubah melalui praktik sosial. Oleh karena itu, struktur sosial bersifat dualitas. Teori ini sangat berguna karena dapat menghilangkan dikotomi antara aktivitas agen dan struktur, memungkinkan kemiskinan dilihat sebagai peluang yang dapat diubah melalui produksi atau reproduksi substansi.

Dalam teori struktural, persoalan terpenting bukanlah pengalaman para pelaku individu atau keberadaan seluruh masyarakat dalam bentuk apapun, melainkan praktik sosial, yang terus-menerus dan berulang-ulang (rekursif) diterapkan, melampaui ruang dan waktu. Konvensi sosial ini ada karena tindakan para aktor, yang terus-menerus dilakukan dan direproduksi oleh para aktor ini, menggunakan semua sarana ekspresi diri sebagai aktor. Strukturasi didefinisikan sebagai pengertian secara tersirat yang bersifat integratif.

Contoh dalam hal ini yakni ketika mbah saya, Mbah Rebo di Desa Pagubugan yang bermata pencaharian sebagai nelayan ikan kemudian memutuskan untuk beralih profesi sebagai bos nelayan ikan dan tambak udang. Hal ini dikarenakan modal yang cukup serta adnaya motivasi yang tinggi dari Mbah Rebo. Ketika menjadi bos nelayan ikan dan tambak udang, Mbah Rebo tidak hanya menjadi struktur masyarakat nelayan semata. Akan tetapi Mbah Rebo juga menjadi agen bagi struktur masyarakat nelaya di Desa Pagubugan. Dengan menjadi agen, Mbah Reboakan memberikan pengaruhb kepada struktur yang ada dan jika proses ini terus berlanjut berulang-ulang hal inilah yang dapat membentuk pola yang memiliki kemampuan membangun dan mengubah struktur karena motivasinya.

Referensi :

Douglas J. Goodman, G. (2013). Teori Sosiologi Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun