Mengapa Remaja Zaman Sekarang Merasa Kurang Cantik Ketika Tidak Menggunakan Make Up
Â
"Everything has beauty, but not everyone sees it." - (Inspirasi Kata)
Pernahkah kamu menganggap bahwa kamu akan terlihat kurang cantik bahkan tidak cantik ketika kamu tidak menggunakan makeup?. Perasaan cemas ketika berpergian tanpa menggunakan makeup, cemas akan pikiran orang orang di sekitar akan berfikir "ih ternyata dia gak secantik itu ya", "ternyata dia cantik cuma karena makeup!" pikiran negatif tersebut pastinya pernah menghantui kita yang terbiasa selalu tampil rapih dengan makeup. walau di saat keadaan mendesak sekalipun, kita pasti meluangkan waktu sesingkat mungkin untuk memakai bedak dan lipstick. Hal ini terjadi kepada sebagian dari perempuan di sekitar kita, terutama perempuan remaja.
Â
Sebagai perempuan tentunya aku sendiri pun mengalami hal tersebut, hilang percaya diri saat keluar rumah dengan keadaan Bareface, selalu memakai masker setiap saat untuk menutupin jerawat dan bekasnya yang membandel. Aku merasa malu sekali ketika seseorang menatapku saat tidak ber-makeup, aku terus membayangkan apa yang ada di pikiran orang tersebut setelah menatapku. Aku pribadi sudah menganggap makeup adalah kebutuhanku sehari-hari, kemana pun aku pergi, aku selalu membawa bedak, lipstick dan eyeliner di tas bawaanku. Terkadang aku berfikir, bukankan hal yang aku lakukan setiap hari ini sudah termasuk obsesi terhadap sesuatu, atau mungkinkah aku terobsesi menjadi cantik? Atau hal ini normal bagi perempuan remaja di sekitar.Â
Apakah aku terlalu memikirkan pendapat orang lain tentang penampilanku? Apakah mereka mau berteman denganku apabila aku tidak berpenampilan menarik? Apa aku harus cantik agar mereka senang dan mau berteman denganku? Semua pertanyaan itu selalu terlintas di benakku setiap kali aku terjun di lingkungan baru, seperti masa masa sekolah, dan saat kuliah. Aku mulai menggunakan makeup sejak aku memasuki SMK, Pada saat aku mulai menggunakan makeup, awalnya aku hanya ingin menutupi kekuranganku, jerawat, wajah yang kusam, dan bibirku yang bisa dibilang berwarna gelap. Dari situ aku tidak pernah melewati makeup hingga saat ini.
Menurut Wikihow.com "Pada umumnya, anak perempuan ingin merias wajah mereka semasa SMP atau ketika mereka berusia 11-13 tahun." Dapat di pahami dari kutipan tersebut bahwa rata-rata anak perempuan di sekitar kita mulai memperlajari dan memakai makeup mulai dari masa-masa pubertas, yang bisa di bilang 'cewek lagi genit-genitnya', hal itu tentunya sangat normal untuk anak ABG apalagi zaman sekarang, yang dimana makeup sudah sangat terjangkau untuk kalangan pelajar. Namun seiring berjalannya waktu, semakin bertambah tingginya standar kecantikan, make up untuk anak remaja bukan lagi menjadi alat untuk mempercantik diri, namun menjadi topeng untuk mengikuti standar kecantikan yang ada. Kulit yang putih tanpa noda, pipi yang merah merona, mata besar atau mata seperti kucing, bulu mata yang lentik, bibir yang plumpy, serta alis yang rapih dan tebal pun menjadi standar dimana seorang perempuan yang memiliki kriteria tersebut layak di sebut 'cantik'.
Di website fimela.com "Beauty blogger Harumi Sudrajat mengatakan, dia sangat memahami dua sisi dari kecantikan itu sendiri. Dari masa ke masa, perempuan selalu dituntut untuk tampil cantik untuk menghindari penolakan dari masyarakat di sekitarnya." Di sebabkan pernyataan yang telah di tetapkan di kepala anak perempuan sedari kecil bahwa 'wanita itu harus cantik', 'wanita itu harus anggun', maka kita sebagai perempuan pasti menjadikan makeup sebagai kebutuhan.