Mohon tunggu...
kariri al-fattah
kariri al-fattah Mohon Tunggu... -

saya,senang dengan menulis dan ingin jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Siapapun Engkau, Engkau Tetap Ibu Ku

2 Februari 2016   21:08 Diperbarui: 2 Februari 2016   21:25 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari pagi bersinar dengan begitu indahnya. sinarnya yang kuning ke emasan begitu cerah menyinari alam suatu pedesaan yang sangat sejuk,embun pagi yang masih terlihat dan udara pagi yang sejuk menambah kehangatan suasana desa.

Disebuah pinggiran hutan terlihat seekor sapi yang sedang gelisah yang sedang menahan rasa sakit. Dengan langkah tertatih sapi tersebut berjalan menyusuri hutan dan masuk kedalamtengah hutan yang sangat rimbun yang sepertinya belum terjamah oleh tangan tangan penduduk sekitar. Setelah terasa begitu jauh masuk kedalam sapi tersebut berisitirahat dan merebahkan tubuhnya yang mulai lemah dan sapi tersebut tertidur.

Pada saat sapi tersebut sedang tertidur turunlah bidadari bidadari yang sangat cantik jelita dan menghampiri sapi yang sedang tertidur pulas. Dengan gerakan tangan tangannya yang lembut para bidadari tersebut membelah perut sapi yang sedang tertidur pulas tanpa membangunkannya dan dari dalam perut sapi tersebut di ankatlah dua orang putri yang sangat cantik jelita yang wajahnya bersinar dengan senyum yang sangat menawan.

Setelah dua putri tersebut di bersihkan dan diberikan baju yang sangat indah maka para bidadari tersebut membangunkan sapi yang sedang tertidur pulas,begitu dibangunkan sapi tersebut kaget karena melihat ada dua orang bayi yang sangat cantik jelita lalu para bidadari tersebut memberi tahu pada sapi tersebut bahwa sapi tersebut dipilih untuk melahirkan anak manusia dan harus merawatnya sampai tumbuh dewasa dan sapi tersebut juga diberi kelebihan mulai saat itu bisa bicara seperti manusia.

Hari berganti setiap waktu tanpa terasa dan sapi tersebut sangat menyayangi dua putri yang telah dilahirkannya. dua putri tersebut diberi nama putri wangi dan putri harum. dua putri tersebut terlihat hidup bahagia ditengah hutan yang lebat dan begitu sangat menyayangi ibunya yang berbentuk sapi hingga pada suatu saat terlihat rombongan kerajaan sedang berburu dan berhasil menangkap putri wangi,putri harum segera berlari menemui ibunya dan mengatakan bahwa ada sekelompok manusia sedang berburu dan menangkap putri wangi.

Dengan penuh cemas sapi tersebut berlari mengejar para pemburu tersebut dan berusaha berbicara dengan para emburu tersebut namun apalalah dikata ternyata kemampuan bicara sapi tersebut hanya bisa untuk dua putrinya saja yaitu putri harum dan putri wangi. Sambil menangis sapi tesebuat terus mengejar para pemburu tersebut hingga akhirnya para pemburu tersebut berhenti dan bertanya kepada putri wangi.

hei kamu tahu siapa sapi tersebut? putri wangi yang nampak ketakutan dan gelisah hanya bisa menggeleng dan menangis sementara putri harum yang ikut mengejar para pemburu tersebut berteiak dengan lantang untuk melepaskan kakanya putri wangi. Para pemburu tersebut kaget melihat kembaran putri wangi dan segera menangkap putri wangi dan membawanya ke kerajaan.

Sampainya di kerajaan putri wangi dan putri harum hanya bisa menangis dan menangis lalu sang raja bertanya kepada putri wangi dan putri harum.

hai kalian dua putri yang sangat cantik jelita mengapa kalian ada di tengah hutan yang sangat gelap rimbun dan menakutkan? tidak takutkah kalian dengan binatang bua? dari mana dan dengan siapa kalian tinggal?

Dua putri tersebut hanya saling berpandangan dan tetap menangis lalu sang raja memerintahkan para dayang untuk mempersiapkan kamar dan menyuruhnya untuk memandikan dan merias dua putri tersebut dan menyuruhnya makan lalu beristirahat. Para dayang tersebutpun segera beranjak dan mendekati dua putri dan berbisik lembut sambil mengajaknya untuk mandi dan berganti pakaian lalu memberinya makan.......

 

 

>>>>>> BERSAMBUNG<<<<<<

INI ADALAH CERITA FIKTIF

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun