Mohon tunggu...
Karina Yudono
Karina Yudono Mohon Tunggu... -

Orang yang penuh keberuntungan dengan seluruh kekurangannya. Berkali-kali gagal. Berkali-kali dikecewakan. Berkali-kali berusaha bangkit dan menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jangan Datang ke Trondheim

18 April 2014   10:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • Punya impian datang ke Trondheim? Mending ga usah deh.
    Iya, jangan datang ke Trondheim.. Kalau syarat dan ketentuan berlaku belum dipenuhi.


Trondheim, dimana Trondheim?


Sumber: http://worldofbigbrother.com

Trondheim merupakan salah satu kota pelajar yang cukup ternama (di Norwegia dan beberapa negara Eropa lainnya). Kota dimana kampus Norges Teknisk-naturvitenskapelige Universitet (NTNU). Dalam Bahasa Indonesia Universitas Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Alam Norwegia (UTIPAN, jelek betul). Per tanggal 17 April 2014, menurut webometrics menempati urutan 136. Yah, tapi urut-urutan universitas itu hanya prestise semata, yang menentukan tetap keseriusan mahasiswa yang menjalani. Untuk orang-orang yang tertarik perminyakan, kampus ini saya rekomendasikan, karena Norwegia sendiri terkenal dengan perminyakannya dan NTNU bisa berpotensi membuka peluang kerja. Saya sendiri merupakan mahasiswa perencanaan atau planologi yang berkesempatan mengambil program master disini. Penyambung mata rantainya lumayan juga, ke United Nations.

Oke, terlepas dari baik-kurangnya NTNU, mari kita lanjutkan ke kasus Trondheim.
Jadi syarat pertama, harus pintar mengatur pasak dan tiang, sangat dianjurkan punya anggaran besar


Syarat kedua, punya motivasi tinggi untuk bekerja keras
Norwegia termasuk negara yang paling sejahtera di dunia, dikarenakan pendapatan rata-rata yang tinggi dan kondisi alam yang hijau. Seneng dong tinggal di negara paling sejahtera? Oh, jelas. Kalo penghasilan Anda termasuk rata-rata inshaa Allah bahagia. Kalau Anda termasuk kategori tongpes atau kantong kempes, jangan khawatir, selalu ada jalan dari setiap masalah. Anda bisa menawarkan jasa membersihkan rumah orang lain, memasak, memotong rambut, mengantar koran, dan sebagainya, bisa dengan cara 'nikung' dan cara lurus. Cara 'nikung' dalam arti Anda tidak perlu membayar pajak dan kesepakatan kerja orang per orang. Emang cukup biaya hidup kerja gitu aja? Tentu cara 'nikung' ini tidak kita jadikan mata pencaharian utama, tapi sebagai penyambung mata rantai, jaringan sosial itu penting karena manusia makhluk sosial. Saya sendiri bekerja membersihkan rumah dan sehari bisa dapat kurang lebih 550K rupiah, ini cuma sebagai gambaran saja. Selain itu, bisa juga pola pengeluaran yang diatur sedemikian rupa. Norwegia ini termasuk negara pengekspor bahan makanan, baju, dan lain-lain, sehingga harga pasarnya juga tinggi.
Syarat ketiga, suka sejarah dan keindahan alam
Trondheim termasuk kota tua di Norwegia, kota bersejarah dan sempat menjadi ibu kota negara. Pengejawantahannya bisa dilihat dari gereja katedral Nidaros

Nidaros catedral
Nidaros catedral

sumber: http://fuckyeahgothiccathedrals.tumblr.com

Bakklandet, perumahan-perumahan yang berumur ratusan tahun. Rumah-rumah ini pernah habis terbakar dan dibangun kembali seperti wujud semula

Bakkalndet nidelven
Bakkalndet nidelven
Sumber: http://www.ignant.de/

Gamle bybro, jembatan yang dibangun tahun 1861 yang konon katanya jembatan cinta. Mitosnya jika mencium pasangan di jembatan ini, mereka akan bersama selamanya.

Old town bridge
Old town bridge

Sumber: http://forum.skyscraperpage.com

Bymarka, tempat hiking, cabin, dan aktivitas alam terkait.

bymarka
bymarka

Sumber: http://www.trondheim.no

dan tentu saja, keindahan langit yang siapa pun pasti takjub ketika mengalami.

Aurora Borealis
Aurora Borealis

PS: gambar ini diambil di area asrama mahasiswa internasional
Sumber: http://daybean.blogspot.no

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun