Ini adalah sepenggal cerita saya pertama kali ke Trondheim dari Jakarta.
Visa. Visa untuk Norwegia diurus di Plaza ABDA di Jl Jend Sudirman, Jakarta. Ga paham mau persiapannya apa? Datang aja nanya..baek kok mas-masnya tapi gatau ya kalo dy sudah pindah.
Pertama kali tahu kalo harus tiba di Trondheim bulan Agustus langsung cari tiket (setelah ngurus visa). "Harga tiket berapaan sih?" Cukup bikin biji mata lo gelinding sih harganya kalo cuma sekali jalan. Apalagi di musim panas (Juni-Agustus). Waktu itu saya dapat sekita 13 juta sekali jalan. Pedih ya? Nohok cin.. Itu bisa gw jadiin seserahan kawin! Jadi saran saya untuk yang ragu bakal pengen pulang lagi di liburan musim dingin atau enggak, mending sekalian beli tiket pulang pergi. Kalau mau murah juga jangan cari penerbangan langsung ke Trondheim, tapi coba lewat Oslo, dari Oslo naik kereta yang bisa dipesan di nsb.no cuma 500 ribu sekali jalan selama 7 jam. Keretanya nyaman kok, dikasih selimut juga, bantal.. Oh, iya.. kalau bisa sampai di Norwegia jangan akhir pekan, hari Ahad kebanyakan toko bakal tutup jadi kalau mau belanja dadakan susah.
Tanya-tanya tentang persiapan ke orang-orang Indonesia yang lagi di Trondheim. Cari aja di facebook PPI Trondheim gitu.. Untuk tanya tentang akomodasi, tentang pembayaran, titip ambil kunci di SiT, kendaraan dari bandara ke kosan, dan sebagainya.
Bagasi adalah masalah utama para pelancong. Apalagi kalo mikir bakal lama tinggal di suatu tempat, maunya bawa semuanya. Atau ada juga pelancong yang setipe dengan ibu saya, "udah, dek, ngapain sih gitu-gitu dibawa juga, nanti malah didenda bagasinya." Kemudian kejadian berakhir dengan saya kekurangan baju dan ga bisa padu padan..lalu mengakibatkan foto-foto kurang oke buat di upload. Jadi saran saya adalah bawa 3-4 bawahan yang warna dan bentuknya netral (di Trondheim jins harganya jutaan, darling.. itu pun syukur-syukur ketemu ukuran yang pas untuk orang Asia). Atasan... beli di Trondheim aja, cenderung harganya sama dengan beli baru di Indonesia. Jilbab bawa yang warnanya netral. 1 stel batik karena kebaya ga banyak berguna disini rupanya. Bumbu instan (ini penting banget mengingat  bikin bumbu sendiri itu makan waktu dan belum tentu enak, mau beli bikin tipis dompet dan makanan negeri ini kurang sedep). Sampo (kalo mau cari yang cucok dengan rambut kalian dan ga mau ngeluarin duit banyak). Perintilan semacam gunting kuku, sisir, peniti, jarum pentul, dan lain-lain mending bawa juga.
Selama di pesawat jadilah orang gak tau malu. Selalu isi perut, kalau enggak bisa masuk angin nanti. Minta minum terus sama mbaknya, syukur-syukur bisa minta makan tambahan. Lagian rugi ya bayar tiket mahal-mahal tapi ga digunakan dengan efisien.
Prepare your english, man. Selama perjalanan, sendiri dan planga plongo ditambah kegalauan meninggalkan keluarga bikin otak kurang encer. Siap-siap ucapkan selamat tinggal sementara untuk komunikasi dengan bahasa Indonesia ya.. Ya..bisalah latihan di pesawat sambil nonton film.
Sampai di bandara Trondheim..
Cari bus værnes ekspressen. Bus ga standby di halte, jadi lihat jadwal kedatangannya dan siapkan uang 90 kroner untuk mahasiswa. Bus bakal berhenti di kawasan Moholt kalau mahasiswa baru dapat akomodasi di area situ. Kalau mau berhenti di halte, tekan tombol 'stop' yang bakal banyak di dalam bus. Perhatiin nama haltenya.. Atau setidaknya dengar pengumuman, walaupun bahasa Norwegia.
Sampai kosan. Nikmatin apartamen bersih dan nyaman sambil ngilangin capek dan disambi menghubungi orang-orang kesayangan yang selama kurang lebih seharian ga dihubungin selama di pesawat. PS: nikmatin kencengnya internet Norwegia.
Lanjut nanti ya..