- Penyesuaian Alur Cerita: Meskipun mengikuti alur cerita utama, versi Indonesia melakukan beberapa penyesuaian alur cerita agar lebih sesuai dengan konteks Indonesia. Hal ini membuat cerita terasa lebih relatable bagi penonton Indonesia.
- Akting Para Pemain: Akting para pemain dalam versi Indonesia juga mendapat pujian dari para penonton. Vino G. Bastian berhasil memerankan tokoh utama dengan sangat baik, dan mampu membangkitkan emosi penonton.
- Dampak Sosial: Sama seperti versi Korea, film ini juga memberikan dampak sosial di Indonesia, meningkatkan kesadaran dan empati terhadap orang-orang dengan keterbelakangan mental.
Â
Kesimpulan
Â
Miracle in Cell No. 7, baik versi Korea maupun Indonesia, membuktikan kekuatan sebuah cerita yang mampu menembus batas budaya dan bahasa. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati dan memberikan pesan moral yang berharga. Suksesnya adaptasi Indonesia menunjukkan bahwa cerita universal mampu diadaptasi dan diterima dengan baik di berbagai negara, asalkan dilakukan dengan pemahaman dan penyesuaian yang tepat terhadap konteks budaya lokal. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa cerita yang baik, dengan penggarapan yang apik, akan selalu menemukan tempat di hati penonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H