Mohon tunggu...
Karina Salsabila
Karina Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

suka konten tentang hal-hal up to date

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Petugas Kesehatan Masyarakat dan Masyarakat dalam Tantangan Penyakit Demam Berdarah

17 September 2024   23:53 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demam Beradarah Dengue (DBD) merupakan penyakit atau masalah kesehatan di Indonesia yang terus menerus meningkat dan menyebar sehingga banyak daerah endemis dan Demam Berdarah Dengue (DBD) ini sering menyerang anak-anak. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebarkan melalui nyamuk khususnya nyamuk Aedes Aegypti dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat muncul terus menerus dan menyerang masyarakat dari berbagai usia. Pada tahun 2009 Indonesia pernah menjadi negara dengan kasus Demam Berdarah tertinggi di Asia Tenggara.

Penyakit Demam Berdarah tidak lepas dari faktor penyebabnya. Faktor-faktor yang menyebabkan atau memengaruhi kejadian penyakit demam berdarah adalah curah hujan yang tinggi,genangan air pada benda-benda yang menampung air seperti kaleng, bak, ban bekas, tanaman hias, dan perilaku juga sikap masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Ada faktor lainnya juga seperti usia, sosial ekonomi, kepadatan penduduk, penerangan malam dan peningkatan perjalanan manusia sehari-hari.

Dalam pengendalian kasus DBD oleh masyarakat dapat dilakukan dengan upaya menggunakan lotion anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti pohon zodia, kemangi, dan sereh. Dapat pula melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) juga melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.

Demam Berdarah Dangue (DBD) juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor lain, salah satunya adalah faktor perilaku baik dari masyarakat maupun petugas kesehatan. Komponen yang mendasari dan memengaruhi perilaku masyarakat adalah pengetahuan masyarakat itu sendiri.  Masyarakat yang berpengetahuan kurang baik  berpeluang untuk melakukan pencegahan penyakit DBD yang kurang baik juga, dibandingkan dengan masyarakat yang berpengatahuan baik. Selain itu sikap juga menjadi komponen yang berpegaruh, apabila sikap masyarakat menunjukkan sikap negatif maka akan menyebaban perilaku pencegahan penyakit DBD yang negatif pula. Misalnya ada masyarakat yang menggangap tindakan pencegahan seperti 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) sebagai hal yang kurang penting sehingga masyarakat tersebut enggan untuk menguras bak mandi secara teratur.

Peran petugas kesehatan juga sangat diperlukan dalam pencegahan kasus DBD. Kesiapsiagaan dan dukungan petugas kesehatan memengaruhi penurunannya kasus penyakit DBD. Apabila ada petugas kesehatan di lapangan yang secara berkala mengadakan pemantauan bersama petugas jumantik maka dapat dipastikan bahwa tingkat kasus penyakit DBD akan menurun walaupun hanya sedikit. Perilaku petugas kesehatan yang semakin baik akan membuat perilaku masyarakat juga semakin baik pula dalam melakukan pencegahan penyakit DBD ini.

Petugas kesehatan memberikan informasi dan penyuluhan terkait DBD seperti definisi, faktor yang menyebabkan DBD, gejala, penularan, pelaksanaan, juga upaya pencegahan. Penyuluhan adalah aktivitas petugas kesehatan dan kader jumatik lakukan guna untuk merangsang kesadaran masyarakat perihal upaya penyebaran DBD. Sehingga setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat bisa memahami dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari mereka.

Kader jumantik yang terlibat aktif untuk memberantas sarang nyamuk merupakan salah satu faktor yang mendorong masyarakat agar berperilaku baik dalam mencegah penyakit DBD ini. Kian tinggi dukungan dari petugas kesehatan dan kader jumantik yang bisa berwujud pemberian informasi, maupun tindakan preventif lainnya akan membuat kian membaik juga perilaku masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk.

KATA KUNCI : DBD, Demam Berdarah Dengue, Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA 

Wirna, S., & Nursia, L. 2023. Hubungan Pengetahuan dan Informasi Petugas Kesehatan Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), pp. 63-64.

Syarifah, U., Ritonga, E. R., Purba, M. R., Khofipah, S., Errisya, M. K., & Harahap, D. A. 2023. ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERHADAP PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE. Jurnal Inovasi Kesehatan Adapti,. 5(4), pp. 166.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun