Es Tebu Kediri Abdul Wahid, yang salah satu gerobaknya terletak di depan Taman Hutan Kota Toga-Lumajang di bagian Utara. Yang terlihat menyejukkan dari nuansa gerobak yang berwarna hijau segar. Membuat beberapa pengunjung terperdaya dan mampir pada gerobak Es Tebu Kediri Abdul Wahid.
Seperti yang dikeahui, Es Tebu Kediri berarti menandakan bahwa kuliner tersebut berasal dari Kota Kediri. Diawali dengan sebuah kisah. Yang konon katanya, dahulu kala, pada zaman kolonial Belanda, Tebu merupakan hal yang sangat mudah diperjual belikan, hingga saat ini. Apalagi melihat keadaan beberapa Daerah di Jawa Timur khususnya di Kota Lumajang, yang kebanyakan dengan kebun Tebu.
"Sebenarnya tidak begitu banyak penghasilan pada hasil jualan Es Tebu ini. Namun karena tempat dan bos dari pekerjaan ini membuat saya merasa nyaman, akhirnya tetap bertahan hingga sudah sekian lama." Ujar Mas Hamim selaku penjual Es Tebu Kediri, yang masih berusia muda tersebut.
Pemilik dari penjualan Es Tebu Kediri tersebut, sejatinya bukan asli milik Mas Hamim, yang menjual Es Tebu Kediri tersebut pada lingkungan Taman Hutan Kota Toga-Lumajang.
Mas Hamim juga bertutur ketika seorang pembeli mengajaknya ngobrol. Bahwa, lokasi sesungguhnya Ia berjualan yaitu di Pasar Lumajang. Namun ketika ada suatu instruksi dari atasannya, seperti berjualan di depan Taman Hutan Kota ini, ya harus tetap Ia jalankan. Dengan suasana yang berbeda, seperti pada Pasar Lumajang yang sudah banyak orang yang dikenalinya. Sedangkan di depan Taman Hutan Kota Toga-Lumajang, yang masih beberapa tahun ini Mas Hamim berjualan di sana. Banyak menemukan orang-orang asing secara bergantian setiap harinya. Dan hal itu, kadang seringkali menimbulkan rasa takut salah dalam berkomunikasi dengan pembeli yang asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H