Untuk mengatasi FOMO dan burnout, Gen Z perlu menerapkan langkah-langkah yang proaktif seperti berikut :
- Kurangi Waktu di Media Sosial : Membatasi penggunaan media sosial dapat membantu mengurangi paparan terhadap konten yang memicu FOMO. Mempraktikkan “detoks digital” secara rutin juga dapat memberi ruang untuk refleksi dan istirahat.
- Prioritaskan Istirahat : Menghargai waktu istirahat sebagai bagian terpenting dari keseimbangan hidup. Jadwalkan waktu untuk bersantai, tidur yang cukup, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan tanpa tekanan.
- Praktikkan Mindfulness : Latihan mindfulness, seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesadaran diri. Dengan begitu, Gen Z dapat lebih fokus pada apa yang penting dalam hidup mereka.
- Tetapkan Batasan : Belajar mengatakan “tidak” pada aktivitas yang tidak diperlukan. Fokuslah pada kualitas daripada kuantitas dalam menjalani kehidupan sosial.
- Cari Dukungan : Jangan ragu untuk mencari bantuan dati teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Mendiskusikan perasaan dan tantangan dapat memberikan perspektif baru dan solusi yang lebih efektif.
FOMO dan burnout adalah ancaman nyata bagi kesejahteraan Gen Z. Kombinasi keduanya dapat menciptakan lingkaran tekanan yang sulit dihentikan jika tidak ditangani serius. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk menyadari dampaknya dan mengambil langkah konkret untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. Dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat membangun kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna di tengah tuntutan dunia modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI