Pandemi Covid-19 sudah hampir 2 tahun menghantam perekonomian nasional. Dikutip dalam berita Kompas, pemerintah resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa – Bali dari tanggal 17 Agustus hingga 23 Agustus 2021.
Hal ini dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi. Kebijakan tersebut menuai pro kontra sehingga menuai problematik, salah satunya dari sector Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat merasakan dampak pandemi Covid-19 ini.
Terdapat sekitar 30 juta UMKM gulung tikar dari 64,7 juta UMKM tahun 2019 menjadi 34 juta pada tahun 2020 dan angka penurunan semakin tinggi pada tahun 2021. Hal tersebut terjadi karena pelaku usaha mengalami kerugian dan penurunan omset yang drastis.
Salah satu UMKM yang terdampak Covid-19 di Kelurahan Badean (Bondowoso) adalah Ibu Yuli dari RT. 23 RW. 04 Kelurahan Badean yang menjadi target sasaran Program Kewirausahaan KKN BTV III. Ibu Yuli merupakan pelaku usaha “Bank Sampah Ceria Mandiri” yang memproduksi kerajinan dari bahan limbah.
Sebelumnya Karina melakukan observasi dan wawancara "Saya belum punya media sosial untuk menjual produk-produk saya", ujar Ibu Yuli selaku pemilik usaha. Selain itu, Ibu Yuli mengalami penurunan angka penjualan yang drastis di masa pandemi ini.
Menyikapi permasalahan yang dialami oleh Ibu Yuli selaku UMKM yang merasakan dampak pandemi Covid-19 ini, Karina Meylanda Bachtiar selaku mahasiswi Universitas Jember (http://unec.ac.id) melalui KKN UNEJ Back to Village III memilih tema tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dengan berinovasi menerapkan program “PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID-19”.
"Dalam program ini saya memberikan kegiatan pelatihan dan pendampingan mengenai digital marketing serta penggunaan platform e-commerce dan media sosial untuk pemasaran produk kepada Ibu Yuli. Program ini saya harap dapat meningkatkan angka penjualan dan memperluas target pasar yang memecahkan masalah Ibu Yuli selaku UMKM terdampak Covid-19 dan dapat bermanfaat kedepannya" ujar Karina. (Karina/KKN12/Bondowoso/Dr.Eko Crys Endrayadi,S.S.,M.Hum. ).
