Mohon tunggu...
Karina LegisariDobi
Karina LegisariDobi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Khairun

Suka membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kotoran Sapi bagi Lingkungan

10 November 2023   04:35 Diperbarui: 10 November 2023   05:19 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengaruh Kotoran Sapi Bagi Lingkungan

Seperti yang kita ketahui, kotoran sapi merupakan hasil pencernaan sapi yang memiliki warna yang bervariasi diantaranya berwarna hijau dan hitam tergantung apa makanan yang dimakan dan cenderung berwarna gelap apabila telah terpapar udara. Berbicara masalah kotoran sapi, merupakan suatu hal yang tidak asing bagi kita semua terutama bagi mereka para peternak sapi. Kotoran sapi dinilai bisa menimbulkan beberapa permasalahan lingkungan yang kompleks apabila para peternak tidak dapat mengolahnya dengan baik dan benar, atau justru jika tidak mengolahnya sama sekali. Pengolahan kotoran yang dihasilkan oleh sapi memang tidak sedikit jumlahnya tergantung dari jenis sapi dan pakan ternaknya. Semakin banyak kotoran sapi yang dihasilkan maka dampak negatif yang dimunculkan akan banyak pula.

Sejatinya kotoran sapi dapat memiliki nilai manfaat jika seseorang mampu membuat inovasi untuk mengolah, salah satunya menjadikan sebagai pupuk. Dikalangan masyarakat pada umumnya, kotoran sapi diolah dalam wujud pupuk kandang dengan cara membiarkannya begitu saja. Proses yang dibutuhkan memakan waktu yang lama dan tentunya masih menyisahkan dampak di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dalam pengolahan kotoran sapi ini perlu adanya cara yang lebih efektif dan efisien guna mengurangi pencemaran yang timbul.

Kotoran sapi mengandung protein, karbohidrat, lemak, dan senyawa lainnya. Protein pada kotoran sapi merupakan sumber nitrogen yang cukup besar, saat terjadi penumpukan kotoran secara terus menerus dalam kondisi kandang yang lembab. Terjadinya penumpukan kotoran memberikan waktu kepada mikroorganisme untuk melakukan proses dekomposisi yang menyebabkan terbentuknya gas amonia, nitrit, nitrat, dan asam sulfida. Mikroorganisme mengambil kandungan nitrogen dari dalam kotoran sapi sebagai protein untuk terus berkembang biak. 

Sehingga ketika mikroorganisme tersebut mati, mereka memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Pada kondisi mati tersebut, mikroorganisme lain mengurai dan melepaskan nitrogen dalam bentuk yang mudah menguap yaitu dalam bentuk gas amonia. Kotoran sapi yang terus menerus di tumpuk akan meningkatkan kandungan gas amonia serta menimbulkan bau yang akan berdampak buruk bagi penghuni ataupun pekerja.

Dampak negatif dari kotoran sapi:

  • Dapat mencemari tanah, air dan udara sehingga menurunkan kualitas lingkungan
  • Dapat menyebabkan polusi udara berupa bau busuk, tidak sedap untuk dipandang dan mengandung banyak lalat.
  • Dapat menjadi penyebab terjadinya pemanasan global

Dampak Positif dari kotoran sapi:

  • Dapat diolah menjadi pupuk organik
  • kotoran sapi dapat dijadikan pakan ikan lele, ini telah dibuktikan sebagaiman yang telah dilansir oleh Food Agricultural Organization (FAO)
  • Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerajinan keramik dan pembuatan batu bata
  • Dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif atau yang biasa disebut biogas

Daftar pustaka:

Hardito Novantoro. 2023 jan 18. Penyuluhan Tentang Bahaya dan Manfaat dari Kotoran Hewan Ternak bagi Lingkungan. Kumparan. Berita. [Diakses 10 November 2023]

https://kumparan.com/hardito-novantoro/penyuluhan-tentang-bahaya-dan-manfaat-dari-kotoran-hewan-ternak-bagi-lingkungan-1zf0KNZy0zq

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun