Mohon tunggu...
Karina Larasati
Karina Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa di Unair

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pressure Untuk Tampil 'Sempurna' di Media Sosial: Solusinya?

5 Juni 2024   21:42 Diperbarui: 7 Juni 2024   13:13 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.beritagesit.com/media-sosial-bikin-depresi-ini-8-fakta-dan-solusinya/

Kehidupan di era digital saat ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental kita, terutama melalui penggunaan media sosial. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Kominfo dan UNICEF, disebutkan bahwa media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja. Namun, penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat berpotensi memberikan efek negatif pada kesehatan mental kita.Salah satu dampak negatif yang sering terjadi adalah budaya perbandingan di media sosial. Budaya ini menciptakan tekanan pada pengguna untuk tampil 'sempurna', yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Perasaan kurang puas, tidak berharga, tidak percaya diri, kecemasan, dan depresi adalah beberapa dampak yang mungkin muncul akibat budaya perbandingan ini.

Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, penting bagi kita untuk:

1. Mengembangkan Harapan yang Realistis dan Menetapkan Batasan yang Sehat Dalam Berinteraksi di Dunia Maya. 

Fokus pada kelebihan diri, daripada kekurangan, dapat membantu kita merasa lebih percaya diri dan mengurangi tekanan untuk tampil 'sempurna' di media sosial [T2].

2. Memahami Cara Menggunakan Media Sosial Secara Bijak

Menyaring informasi yang didapat, menghindari akun yang provokatif, dan memaksimalkan manfaat dari media sosial adalah langkah-langkah yang dapat membantu menjaga kesehatan mental kita. Kita juga perlu mengingat bahwa realitas sosial di kehidupan nyata jauh lebih penting daripada realitas dunia maya. Oleh karena itu, kita harus mampu mengontrol dan menyaring informasi yang kita konsumsi di media sosial untuk menjaga keseimbangan kesehatan mental kita.

Kesehatan mental memiliki peran yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Dengan mental yang stabil, kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik, membuat keputusan dengan lebih bijak, dan bertemu dengan orang lain dengan kondisi emosional yang stabil. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita, terutama Generasi Z, untuk mengatur penggunaan media sosial dengan bijak dan membuat batasan yang sehat.

Dalam menghadapi pressure untuk tampil 'sempurna' di media sosial, penting untuk ingat bahwa tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan itu adalah hal yang wajar. Dengan menerima diri sendiri apa adanya, kita dapat mengurangi tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar yang tidak realistis di media sosial.

Dengan kesadaran akan dampak negatif media sosial pada kesehatan mental, langkah-langkah preventif yang diambil secara konsisten dapat membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan mental kita. Mari bersama-sama menjaga kesehatan mental kita dengan bijak menggunakan media sosial dan mengutamakan keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun