Mohon tunggu...
Karina Larasati
Karina Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa di Unair

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

[Garuda 12 Ksatria 2]: Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan

20 Agustus 2023   14:57 Diperbarui: 20 Agustus 2023   15:05 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jejak Anak Muda Indonesia: Gagasan Ksatria Airlangga melalui Akselerasi Kajian SDGs Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Memanfaatkan Utang Negara untuk Kemajuan Sosial dan Ekonomi: Perspektif Pro terhadap Tingginya Utang Negara
Pada era modern ini, perdebatan tentang tingginya utang negara dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat menjadi perhatian utama. Utang negara, seringkali dilihat sebagai beban yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan sosial, sebenarnya juga bisa menjadi alat strategis untuk mendorong kemajuan. Dalam artikel opini ini, kami akan mengulas isu "Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan" dari sudut pandang yang mendukung, dengan menyoroti manfaat potensial utang negara dalam memperkuat aspek sosial dan ekonomi.
Investasi dalam Pembangunan Infrastruktur
Salah satu alasan mengapa utang negara sering kali dilihat sebagai masalah adalah karena persepsi bahwa utang hanya akan menambah beban pembayaran bunga, tanpa memberikan manfaat yang nyata. Namun, pendekatan yang bijaksana terhadap utang negara dapat mengubah sudut pandang ini. Utang yang dikelola dengan baik dapat dialokasikan untuk investasi dalam pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan. Jalan raya, jembatan, bandara, dan sarana umum lainnya adalah fondasi penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui pembangunan infrastruktur, negara dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan industri, dan merangsang investasi swasta.
Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
Investasi dalam sektor pendidikan dan kesejahteraan sosial juga merupakan komponen krusial dari strategi utang negara yang berkelanjutan. Melalui pendidikan berkualitas, negara dapat membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global. Artikel "Utang Negara untuk Pendidikan: Investasi Jangka Panjang bagi Masa Depan" yang dipublikasikan oleh Media Indonesia pada tahun 2020 menggarisbawahi pentingnya investasi dalam pendidikan. Program kesejahteraan,

seperti jaminan kesehatan dan bantuan sosial, juga dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan perlindungan bagi kelompok yang rentan.
Stimulus Ekonomi dalam Krisis
Penting untuk diakui bahwa utang negara dapat menjadi instrumen penting dalam merespons krisis ekonomi. Pada saat krisis seperti pandemi COVID-19, pemerintah harus bertindak cepat untuk mencegah penurunan ekonomi yang lebih dalam dan melindungi kesejahteraan masyarakat. Stimulus ekonomi yang dibiayai melalui utang negara dapat memberikan dorongan yang diperlukan bagi sektor-sektor terdampak dan membantu menjaga ketahanan ekonomi. Artikel "Ketika Krisis Tiba, Utang Bukanlah Musuh" yang diterbitkan oleh Kompas pada tahun 2020 membahas pentingnya stimulus ekonomi dalam situasi krisis.
Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang
Konsep bahwa utang negara akan selalu merugikan perekonomian adalah upaya mempersempit pandangan. Terlepas dari risiko potensial, utang negara yang dikelola dengan cermat dan diarahkan dengan baik bisa memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Studi oleh Carmen Reinhart dan Kenneth Rogoff pada tahun 2010 menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tidak selalu menurun seiring dengan peningkatan utang negara. Investasi produktif dan penggunaan dana yang tepat dapat membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi.
Pengelolaan Utang yang Bijaksana
Penting untuk diingat bahwa manfaat utang negara hanya dapat tercapai melalui pengelolaan yang bijaksana dan tanggap. Pemerintah harus memiliki rencana yang jelas untuk membayar kembali utang tersebut, serta memastikan bahwa utang tersebut digunakan untuk proyek- proyek yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Transparansi dalam pengelolaan anggaran dan pengawasan yang ketat harus diintegrasikan untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan dana.

Kesimpulan
Tingginya utang negara yang tidak mampu menanggulangi kesejahteraan tidak harus dianggap sebagai ancaman mutlak. Dengan pandangan yang seimbang dan pengelolaan yang cermat, utang negara bisa menjadi alat penting dalam mendorong pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesejahteraan, dan penanganan krisis ekonomi. Tentunya, utang negara tidak boleh diambil dengan sembarangan, tetapi ketika digunakan dengan bijak, potensi manfaatnya dapat membantu mengarahkan negara ke arah kemajuan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
Referensi
1. IMF. (2020). "Global Debt Database." Diakses dari [https://www.imf.org/en/Research/GDD](https://www.imf.org/en/Research/GDD)
2. Reinhart, C. M., & Rogoff, K. S. (2010). "Growth in a Time of Debt

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun