Merokok merupakan fenomena yang sangat familiar di kalangan remaja masa kini. Kebiasaan merokok diyakini membawa kesenangan bagi perokoknya, namun di sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif baik bagi perokok itu sendiri maupun orang disekitarnya. Berbagai zat yang terkandung dalam rokok memberikan efek negatif bagi tubuh perokok. Apalagi para remaja dan masyarakat umum dunia sebenarnya sudah mengetahui bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Polong dan rokok elektrik telah menjadi topik hangat akhir-akhir ini, namun bagaimana sebenarnya produk tersebut mempengaruhi kesehatan paru-paru dan mulut? Artikel ini membahas tentang dampak negatif dan tersembunyi dari vaping dan rokok elektrik terhadap organ vital tersebut.
Pengertian pod atau rokok elektrik
Rokok elektrik, atau alat penguap, adalah perangkat listrik dengan berbagai desain yang memanaskan aerosol e-liquid yang mengandung nikotin, propilen, glikol, gliserin, dan berbagai rasa untuk menghasilkan aerosol yang dapat dihirup. Rokok elektrik populer karena dianggap sebagai perangkat yang lebih aman dan sehat dibandingkan dengan rokok tradisional (Besaratinia dan Tommasi, 2020; Tsai et al., 2020). Penggunaan Vae di kalangan remaja sudah sangat umum, sebagian besar pengguna vape adalah para perokok yang sudah menjadi penggemar vape. Ada yang mengatakan bahwa vaping dapat menghentikan kecanduan perokok dan risikonya lebih rendah dibandingkan merokok. Selain diyakini lebih kecil risikonya, remaja pengguna vaping dapat menunjukkan bahwa mereka selalu bergerak (Lazuardi, 2016). Menurut penelitian Lorensia (2017), keamanan rokok elektrik tidak terjamin. Cairan rokok elektrik dan tegangan baterai mengandung komponen berbahaya. Dan lebih berbahaya lagi jika tegangannya tinggi. Karena dapat menimbulkan percikan api bahkan ledakan. Pendapat ini sesuai dengan penelitian yang dilakukannya. Salah satu responden surveinya menyatakan bahwa ia memiliki pengalaman buruk ketika rokok elektriknya mengeluarkan percikan api langsung.
 Dampak pada Mulut
- Iritasi dan Keringat
Meskipun pod dan rokok elektrik memiliki sedikit atau tanpa asap, mereka dapat menyebabkan iritasi pada mulut. Paparan terus-menerus terhadap zat kimia dalam cairan vape dapat mengakibatkan keringat pada bibir, lidah, dan tenggorokan.
- Masalah Gusi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengguna pod dan rokok elektrik memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah gusi seperti peradangan dan pendarahan.
- Kerusakan pada Email Gigi
Zat kimia dalam cairan vape dapat memberikan dampak negatif pada email gigi. Hal ini dapat mengarah pada kerusakan gigi, sensitivitas, dan peningkatan risiko terjadinya kerusakan pada struktur gigi.
 Dampak pada Paru-paru
- Pneumonia dan Infeksi Saluran Pernapasan
Penelitian menunjukkan bahwa pengguna pod dan rokok elektrik memiliki risiko lebih tinggi mengalami pneumonia dan infeksi saluran pernapasan.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Zat kimia dalam aerosol vape dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan PPOK. Hal ini merupakan penyakit paru-paru kronis yang menghambat aliran udara dan dapat memburuk seiring waktu.
- Popcorn Lung
Beberapa zat kimia dalam cairan vape dapat meningkatkan risiko terjadinya bronchiolitis obliterans, atau yang dikenal sebagai "popcorn lung". Ini adalah kondisi di mana saluran udara kecil di paru-paru mengalami peradangan dan penyempitan.