Mohon tunggu...
Karina Deriane
Karina Deriane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Saya adalah Mahasiswi Ilmu Komunikasi di Universitas Singaperbangsa Karawang, minat khusus pada kajian media dan sosial. Melalui blog ini saya ingin berbagi informasi dan ilmu yang saya dapatkan melalui Buku ataupun Isu-isu komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Singkat Perkembangan Buku dan Hubungannya dengan Khalayak

27 September 2024   15:30 Diperbarui: 27 September 2024   15:33 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku adalah salah satu media paling personal dalam sejarah manusia. Tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi dan hiburan, tetapi juga sebagai penyimpan sejarah, sarana pengembangan diri, serta agen perubahan sosial dan budaya. Dari perkembangan teknologi hingga pengaruhnya terhadap masyarakat, buku telah memainkan peran penting dalam membentuk dunia yang kita kenal hari ini.

  •  Sejarah Singkat Buku

Mesin Cetak Gutenberg dan Penyebarannya

Pada abad ke-15, mesin cetak Johannes Gutenberg mulai menyebar di Eropa, menjadi tonggak penting dalam sejarah penyebaran informasi. Namun, butuh waktu hingga tiga abad kemudian sebelum buku menjadi media massa utama, setelah adanya perkembangan teknologi dan perubahan kondisi sosial, budaya, serta ekonomi. Di Dunia Baru pada abad ke-17, mesin cetak pertama mulai beroperasi, namun fungsinya masih terbatas pada mencetak dokumen-dokumen agama dan pemerintahan.

Buku di Era Kolonial Amerika

Para kolonis yang datang ke Amerika membawa sedikit buku, kebanyakan bertema agama karena keterbatasan ruang dan sumber daya. Membaca buku saat itu adalah kemewahan yang hanya bisa dinikmati kalangan atas di Eropa. Mesin cetak pertama di Amerika Utara tiba pada tahun 1638 dan dioperasikan oleh Cambridge Press, namun pencetakan hanya diperbolehkan untuk dokumen yang disetujui oleh pemerintah kolonial. 

Ketika Inggris menerapkan Stamp Act pada tahun 1765, yang mewajibkan semua cetakan menggunakan kertas bersertifikat pemerintah, para juru cetak protes karena dianggap membatasi kebebasan. Buku dan pamflet kemudian menjadi alat utama dalam menyebarkan protes dan membangkitkan perlawanan politik, berperan penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan Amerika.


  • Perkembangan Industri Buku

Masa Awal Industri Buku di Amerika

Setelah perang kemerdekaan, percetakan menjadi pusat kehidupan intelektual dan politik di kota-kota besar seperti Boston dan New York. Namun, perkembangan industri buku tidak secepat surat kabar, karena harga buku yang mahal, setara dengan upah mingguan seorang pekerja. Dengan diberlakukannya program wajib belajar di banyak negara bagian pada tahun 1900, tingkat literasi meningkat drastis, menciptakan permintaan yang lebih tinggi terhadap buku. Seiring kemajuan teknologi, harga buku pun turun, dan pada awal abad ke-20, hampir 90% warga Amerika sudah bisa membaca.

Inovasi dalam Percetakan

Inovasi teknologi pada abad ke-19 memainkan peran besar dalam menurunkan biaya produksi buku. Mesin penggiling kertas yang diperkenalkan pada tahun 1830 memungkinkan produksi kertas secara massal dengan harga murah. Kemudian, pada tahun 1884, mesin linotipe memungkinkan pencetakan mekanis lebih cepat. Litografi offset juga mulai digunakan, membuat proses pencetakan lebih efisien dan terjangkau.

  • Novel dan Buku Bersampul Tipis

Perkembangan Novel

Teknologi percetakan yang semakin murah dan meningkatnya kemampuan baca tulis pada abad ke-19 mendorong perkembangan novel. Buku murah, seperti **dime novels**, dijual hanya dengan harga 10 sen dan menarik banyak pembaca dengan kisah-kisah petualangan. Dalam waktu lima tahun, lebih dari 4 juta eksemplar novel ini terjual, menjadikan buku sebagai media massa yang semakin populer.


Lahirnya Buku Bersampul Tipis

Pada tahun 1935, Allen Lane memperkenalkan buku bersampul tipis modern melalui penerbit **Penguin Books** di London. Format ini memberikan akses yang lebih luas ke literatur dengan harga terjangkau. Pada tahun 1960, penjualan buku bersampul tipis untuk pertama kalinya melampaui buku dengan sampul keras (hardcover), dan hingga kini, lebih dari 60% buku yang terjual di AS adalah buku bersampul tipis.

  • Buku dan Khalayaknya

Buku memiliki karakteristik unik sebagai media massa. Tidak seperti televisi atau surat kabar yang menyebarkan informasi secara luas dan cepat, buku lebih personal dan menyasar pembaca individu. Hal ini memungkinkan penerbit untuk menawarkan karya-karya yang berani dan inovatif tanpa harus bergantung pada sponsor atau iklan. Buku dapat mengembangkan ide-ide yang tidak populer dan menantang imajinasi pembaca, memberikan ruang lebih besar bagi beragam suara dan perspektif yang mungkin diabaikan oleh media massa lainnya.

Buku, sebagai media, menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dan personal. Setiap orang dapat memilih buku yang sesuai dengan minatnya dan menikmatinya dengan kecepatan sendiri, menjadikan hubungan antara pembaca dan penerbit lebih erat dan bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun