Mohon tunggu...
Karina Dwi Sudaryanti
Karina Dwi Sudaryanti Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Polemik Ahli Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Kavling dalam Era Industri 4.0 Serta Society 5.0a

26 Agustus 2021   22:08 Diperbarui: 26 Agustus 2021   22:18 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara agraris dimana dalam hal ini pertanian merupakan salah satu sektor terbesar dikarenakan mayoritas penduduk yang ada di Indonesia bekerja sebagai seorang petani hal tersebut juga didukung dengan banyak nya lahan persawahan yang ada di wilayah Indonesia. Akan tetapi jika kita dapat melihat dan mengamati pada area persawahan yang ada disekitar kita semakin hari semakin sedikit dikarenakan banyaknya lahan persawahan yang dialih fungsikan sebagai area pemukiman maupun area perindustrian. Dimana dengan banyaknya lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi area pemukiman dan perindustrian guna memenuhi akan kebutuhan primer bagi penduduk yaitu berupa tempat tinggal yang tiap tahun nya jumlah yang dibutuhkan semakin bertambah dan hal itulah yang menjadi penyebab semakin berkurangnya lahan pertanian di Indonesia.

Menghadapi hal tersebut sudah semestinya sebagai seorang perencana haruslah memiliki sebuah konsep yang dapat diterapkan di masa yang akan datang dengan kondisi lahan yang tentunya semakin tahun kondisi lahannya semakin sedikit. Jika dilihat dari perkembangan jaman yang sekarang sudah memasuki di Era Industri 4.0 serta Society 5.0 dimana dalam era ini pertanian yang ada di Indonesia dapat ditandai dengan adanya penggunaan mesin-mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet. Dimana dalam hal ini salah satu tujuan dari revolusi Industri 4.0 dan era society 5.0 dalam sektor pertanian yaitu guna  meningkatkan produktivitas pertanian secara efektif dan efisien. Sehingga perlu adanya sebuah konsep yang seharusnya dapat dikembangkan dalam menghadapi era industri 4.0 serta society 5.0 dengan kondisi lahan yang semakin sedikit, dan konsep penerapan pertanian yang cocok yaitu sistem pertanian yang cerdas.

Pertanian yang cerdas merupakan pertanian yang menyatukan kebutuhan data petani, seperti informasi cuaca, pemilihan benih, pengendalian hama, dan produksi tanaman. Sehingga salah satu konsep pertanian cerdas yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi polemic alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan kavling dalam era industry 4.0 dan era society ini merupakan pertanian secara vertikal atau biasa dikenal dengan vertical farming. Dimana jika dilihat pada sistem pertanian terdahulu masih banyak menggunakan sistem pertanian secara horizontal dikarenakan pada masa itu masih begitu banyak lahan pertanian yang ada. 

Dimana dalam penerapan konsep vertical farming ini kita sebagai seorang perencana diharapkan dapat merubah paradigma masyarakat khususnya para petani yang masih menerapkan sistem pertanian konvensional sehingga dapat beralih untuk menerapkan sistem pertanian secara vertical. Maka diharapkan dengan terjalannya konsep vertical farming dalam hal ini kebutuhan akan pangan masyarakat dapat terpenuhi, dikarenakan sumber pangan pertanian juga menjadi salah satu kebutuhan primer bagi masyarakan dalam mempertahankan hidupnya, selain itu dengan penerapan sistem pertanian secara vertikal diharapkan menjadi jawaban dalam menghadapi polemic alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan kavling yang juga berhubungan dengan era industry 4.0 serta Society 5.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun