Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan jiwa itu seolah membuka tabir dunia sepak bola tanah air. Macan Asia ini sejatinya tidak baik-baik saja. Terdapat banyak lubang permasalahan yang perlu sesegera mungkin diperbaiki. Bahkan seruan revolusi PSSI sebagai asosiasi penanggung jawab seluruh klub sepak bola Indonesia, kini menggema di seantero Nusantara. Di lain sisi, dengan adanya peristiwa tersebut membuktikan bahwa rakyat Indonesia memiliki perhatian besar terhadap olah raga yang satu ini.
Sederet permasalahan yang ada tentu menuntut untuk diperbaiki, dengan catatan tidak hanya tambal sulam, melainkan harus menyeluruh dan menyentuh akar permasalahan. Terlepas dari desakan untuk melakukan pembenahan PSSI, ada yang juga menarik diperhatikan untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari momentum kali ini. Sebut saja keberadaan stadion sepak bola yang kurang memadai.
Ironi Infrastruktur Stadion Sepak Bola Indonesia
Di tengah desakan untuk membenahi sepak bola secara menyeluruh. Liga 1, kompetisi utama sepak bola Indonesia kini terus bergulir. Dan seolah membenarkan bahwa persepakbolaan tanah air lagi pesakitan. Hal itu terlihat dari pertandingan Persija Jakarta vs PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo pada Jumat 23 Desember 2022 yang harus dihentikan.
Sang pengadil lapangan terpaksa menghentikan laga, karena hampir seluruh lapangan tergenang air. Laga dihentikan pada awal babak kedua atau tepatnya menit ke-47, 22 detik. Ironisnya lagi, stadion ini akan digunakan untuk tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang akan datang.
Pada titik inilah PSSI harus bernah untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia, termasuk dengan memperbaiki stadion yang ada di Indonesia. Keadaan stadion becek atau stadion yang tergenang air merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Masalah ini dapat menyebabkan pertandingan sepak bola menjadi terganggu dan tidak optimal. Lapangan yang tergenang air dapat membuat rumput lapangan menjadi lembek dan tidak rata, sehingga dapat mengganggu kinerja pemain dan meningkatkan risiko cedera.
Penyebab utama stadion becek ini adalah Sebagian kecil dari kurang baiknya penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan lapangan dan fasilitas pendukung lainnya, serta kurangnya sistem drainase yang baik di stadion.
Untuk tidak mengulang kejadian yang sama pada saat digunakan dalam pertandingan Piala Dunia U-20, diperlukan upaya yang serius dari pihak penyelenggara sepak bola. Pada permasalahan kali tentunya pihak yang harus bertanggung jawab yaitu PSSI.
Jangan sampai infrastruktur di stadion-stadion yang akan digunakan di ajang bergengsi kali ini tidak layak pakai. Sehinga diperlukan juga kerja sama yang baik antara pihak penyelenggara sepak bola dengan pihak pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur sepak bola di Indonesia.
Penyelenggaraan sepak bola yang lebih baik di Indonesia akan menghasilkan stadion yang lebih baik, tentunya tidak tergenang air saat terjadi hujan. Dengan demikian, pertandingan sepak bola akan berlangsung dengan lancar dan kualitas pertandingan akan terjaga. Ini akan meningkatkan minat suporter untuk menonton pertandingan sepak bola di Indonesia, sekaligus meningkatkan popularitas sepak itu sendiri.
