Hal ini tentu akan menyebabkan banyak respon dari masyarakat Indonesia yang saat ini jumlah pengangguran sangat tinggi. Dalam menyikapi hal ini, pemerintah harus bijak dalam mendukung keberlangsungan RI 4.0 untuk menghindari hal yang tidak di inginkan.
Dalam aspek politik, dengan adanya sistem baru ini maka pemerintah dan wakil rakyat harus mempersiapkan payung hukum yang akan mengatur penerapan sistem baru tersebut. Pemerintah juga harus tegas agar tidak ada yang memanfaatkan implementasi RI 4.0 untuk kepentingan politik.
Dalam aspek ekonomi, karena adanya RI 4.0 maka seiring berjalannya waktu industri konvensional akan kacau dan permintaan jumlah tenaga kerja yang menurun. Hal tersebut akan berdampak terhadap perekonomian nasional.
Lagi-lagi pemerintah harus siap dalam hal ini. Setiap adanya perubahan, pada awal perjalanan tersebut tidak akan serta merta berlangsung dengan stabil dan sempurna, namun dengan segala upaya, dampak negative harus ditekan sampai se-minimal mungkin.
Tantangan dalam aspek pengetahuan dan teknologi sangat berdampak terhadap keberlangsungan RI 4.0. Dalam menjawab tantangan ini, maka perlu dilakukan banyak percobaan dan penelitian sehingga mendapatkan pengetahuan dan juga teknologi baru untuk implementasi RI 4.0. Dewasa ini, ada gagasan konsep terkait pesawat tanpa awak atau drone untuk membantu pengelolaan hama dan penyakit di Indonesia.
Dunia saat ini telah memasuki era RI 4.0, pada RI ini terjadi lompatan besar dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatka sepenuhnya. Indonesia harus mampu mengiplementasikan RI 4.0 untuk dapat bersaing.
Implementasi RI 4.0 di Indonesia, terutama dalam bidang pertanian harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah. Dalam mendukung keberlangsungannya pemerintah harus memperhatikan segala aspek tantangan dalam mengimplementasikan RI 4.0.
Teknologi Pengelolaan Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit merupakan penyebab turunnya kuantitas dan kualitas hasil pada tanaman. Dewasa ini, para petani mengelola hama dan penyakit menggunakan bahan kimia dengan nama umumnya pestisida.
Manfaat pestisida dapat dirasakan langsung oleh petani karena mampu membunuh hama dan penyakit sehingga meningkatkan hasil panen, Namun dalam jangka panjang, penggunaan pestisida tidak baik untuk lingkungan dan juga manusia karena adanya residu pestisida.
Pengelolaan hama dan penyakit terpadu merupakan pengelolaan yang ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. PHPT merupakan keputusan bijak yang seharusnya diterapkan oleh petani. Namun disini petani masih sulit untuk merubah kebiasaan atau budaya yang sudah diyakininya.
Tantangan impelementasi RI 4.0 sangat besar, yang sudah saya jabarkan diatas sama sekali belum menyinggung teknologi RI 4.0 yang tentu masih sangat baru. Petani millennial harus turut andil dalam sosialisai RI 4.0 kepada petani sehingga petani sebagai pelaksana sektor pertanian mau mengimplementasikan teknolo.gi baru tersebut