Mohon tunggu...
Karimatul Khofifah
Karimatul Khofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi menulis Konten saya akan banyak diisi dengan kontrn-konten yang memuat tugas tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kurikulum sebagai alat Pengembang Pendidikan (MA Tawakal Udayana,Bali)

5 Mei 2024   21:27 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan, secara umum, berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran bagi peserta didik. Usaha tersebut dilakukan secara aktif dengan cara mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan juga dikatakan sebagai usaha sadar untuk mencapai taraf atau perolehan yang lebih baik.
Pendidikan memiliki tujuan sebagaimana yang termaksud dalam UU No. 2 tahun1985, bahwa tujuan pendidikan itu adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan bangsa. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Sadar atau tidak ketika mendidik anak-anak maka hasil akhirnya adalah masa depan bangsa ini. Saat ini dunia pendidikan sedang berbenah. Kurikulum yang ada saat ini memang sudah baik, namun bagi beberapa pengamat pendidikan ada yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
Saat ini dalam pendidikan, hasil akhir adalah nilai dan dianggap sebagai standar akhir. Pada akhirnya saat ini kita melihat banyak orang-orang pintar di Indonesia. Namun sayang kepintaran mereka kadang digunakan digunakan untuk hal yang tidak baik.


MA Tawakkal Denpasar Bali merupakan sekolah Islam unggulan yang paling banyak diminati di tengah-tengah kota Denpasar yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. Sekolah Islam terbaik di Denpasar yang mengusung konsep full day school. MA Tawakkal Denpasar berlokasi di jantung kota Denpasar, tepatnya berada di Jl. Raya Puputan No. 52, Denpasar. Sekolah tersebut menggunakan kurikuluk K-13 dalam proses belajar mengajarnya.
Kurikulum K-13 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.Hal ini sesuai dengan misi sekolah tersebut yaitu "Membentuk generasi Rabbani yang unggul dan cerdas (spritual, intelektual emosional) mandiri serta kreatif yang berbasis teknologi informasi".
Asek pengetahuan, sebagai seorang pelajar tentunya minimal capaian pembelajan yang didapat yaitu mengingat. Mengingat merupakan mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan. Ada beberapa kata kerja operasional yang masuk dalam C1(Mengingat) salah satunya yaitu mengutip,menyebutkan,mengidentifikasi,meniru, dan menununjukkan.
Aspek keterampilan,aspek penilaian selanjutnya dalam Kurikulum 13 yaitu keterampilan. Keterampilan yaitu menggunakan atau melakukan suatu prosedur dalam suatu situasi yang tidak biasa. Sebelum aspek keterampilan sebenarnya siswa dituntut untuk bisa memahami(C2). Selanjutnya baru aspek keterampilan, dalam aspek keterampilan mempunyai indikator mengaplikasikan(C3) ada beberapa capain pembelajaran yaitu ada menentukan, menerapkan, dan membangun. Ada beberapa kata kerja operasional yang lainnya juga yaitu menganalisi(C4), mengevaluasi(C5), dan menciptakan(C6).
Aspek sikap, dari semua kegiatan mengajar yang telah dilaksanakan siswa diharapkan dapet feedback yang baik dari proses tersebut.
Selain aspek dari kurikulum, MA Tawakal Udayana Denpasa Bali merupakan yayasan Islam, jadi mereka tidak hanya mempelajari ilmu dunia tetapi juga ilmu agama. Dimana ilmu tersebut juga harus seimbang antara satu dengan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun