Mohon tunggu...
D karimah
D karimah Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Perempuan, Pertama, Sedikit Keras Kepala Tapi Banyak Kasih Sayangnya

Perjalanan hidupku adalah satu buku novel, setiap bab aku bertemu tokoh-tokoh baru, yang mengubah alur ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dalbo Fest Ajak Generasi Milenial Tetap Bergaya dengan Barang Bekas

10 Desember 2022   13:41 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:47 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalbo Fest kembali digelar di lantai UG Apartemen Begawan Kecamatan Lowokwaru. Event thrift atau pakaian bekas yang diadakan mulai tanggal 6 hingga 11 Desember tersebut menghadirkan penggiat Thrift dari Kota Malang, dan Kota- kota sekitar Malang. Even Creator Dalbo Fest Rizky Adam mengatakan ada 70 stand thrift pada event kali ini.

"sebenarnya pendaftarnya lebih dari itu, namun karena keterbatasan tempat jadi kita harus kurasi," ungkapnya. Pria yang akrab dipanggil Adam tersebut mengatakan peserta event kali ini harus diseleksi terlebih dahulu menurut keunikan barang dagangan yang dimiliki. Seperti Thrift baju anak kecil yang menurutnya jarang ditemui hingga kaset -- kaset lawas. Namun pakaian dewasa tetap mendominasi.

Ia mengatakan Event kali ini banyak menarik generasi milenial terutama mahasiswa baru, " karena ini pertama kalinya Dalbo fest digelar tidak lama setelah penerimaan mahasiswa baru", ungkapnya. Mahasiswa menjadi sasaran karena menurutnya memiliki selera berpakaian yang berani beda dengan yang banyak dijumpai di pasaran.

Adam menceritakan terciptanya event tersebut karena keinginan membantu penggiat usaha thrift saat pandemic melanda dua tahun yang lalu. "Dalbo Fest juga bertujuan untuk mengenalkan thrift atau pakaian bekas merupakan alternatif fashion yang menarik dengan harga yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan tentunya," imbuhnya.

Salah satu penggiat usaha Thrift Dwi Nur Hasan mengatakan, ia mendapat keuntungan lebih saat di event seperti saat ini. "Kalau di toko dapat untungnya lebih lama, tidak secepat di event," ujarnya. Ia mengaku sering mengikuti event- event thrift untuk menaikkan nama usahanya.

Produk yang ia jual berupa pakaian cewek dengan berbagai model," yang paling diminati ya model korea, bahan rajut," bebernya. Ia menambahkan setiap bulannya dapat menjual lebih dari 50 pcs setiap bulannya dengan omset tidak kurang dari Rp.3 Juta.

Dani Febrian, pengusaha Sepatu Thrift dari Pasuruan rela datang jauh ke Malang untuk memajang produk dagangannya. Berbeda dengan toko thrift lainnya, Dani menjual sepatu- sepatu yang cukup sulit dicari di pasaran. Dengan begitu ia dapat memasang bandrol yang lebih mahal,"karena tidak semua toko memiliki barang tersebut," ucapnya.

Ia juga menilai pasar thrift di Malang cukup menjanjikan, "di sini pembelinya rata- rata sudah tau brand, jadi sudah paham kenapa sepatu di sini mahal-mahal," imbuhnya. Sepatu thrift miliknya ia bandrol dengan harga Rp. 500 ribu hingga Rp.3 Juta rupiah. "baru saja sepatu saya laku seharga Rp.1,2 Juta," bebernya. Meskipun dagangannya merupakan barang bekas namun ia menjamin barang- barang tersebut merupakan barang original.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun