Mohon tunggu...
Abdul Karim Rahanar
Abdul Karim Rahanar Mohon Tunggu... Pengacara - Manusia yang ingin menambah pengatahuan dan berteman dengan siapa saja

Aku hanya seorang pengembalah intelektual yang ingin mencari ilmu dan teman sebanyak mungkin, semua ini aku biarkan seperti air yang mengalir tanpa harus di tentukan arahnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jalan Gelap Koalisi Merah Putih

8 Juni 2016   13:36 Diperbarui: 8 Juni 2016   13:41 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Koalisi Merah Putih (sering disingkat KMP) adalah koalisipartai politik di Indonesia yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilihan Presiden tahun 2014. Koalisi Merah Putih pada awal dibentuknya terdiri dari Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB, dan Partai Golkar. Walaupun terkadang Partai Demokrat dimasukkan sebagai salah satu anggota koalisi ini tetapi kadang Partai Demokrat lebih dianggap sebagai partai netral. Pada bulan April 2015, partai yang baru didirikan, yaitu Partai Persatuan Indonesia atau Partai Perindo secara resmi menyatakan bergabung dengan Koalisi Merah Putih. 

Seiring berjalannya waktu, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional dan Partai Golongan Karya menyatakan keluar dari keanggotaan koalisi yang diawali dengan PPP pada Oktober 2014, disusul PAN pada September 2015 dan Golkar pada Januari 2016. Ketiga partai ini menyatakan mendukung pemerintah dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat yang kini menjadi Koalisi Kerjasama Partai Pendukung Pemerintah (KP3).

Musyawarah nasional Partai Golongan Karya, baru saja selesai dimana Bapak Setya Novanto terpilih menjadi ketua umum mengantikan Bapak Abu Rizal Bakrie, hal yang sangat mengejutkan dimana keputusan dalam Forum Musyawarah Nasional Golkar Keluar dari Koalisi Merah Putih yang dibentuk pada saat Pemilihan Presiden Kemarin, Golkar yang bergabung dengan pemerintah memberikan sinyal kuat untuk membantu pemerintah diparlemen, hal ini tentu tidak mengherankan bagi petinggi partai Koalisi Merah Putih yang hanya menyisahkan Gerindra dan PKS.

Gerindra sejak awal sudah tidak punya ekspetasi berlebihan di Koalisi Merah Putih dikarenakan Koalisi yang dibangun bukan koalisi Ideologis sehingga sangat rentang ditinggal oleh partai-partai yang ada didalam koalisi merah putih. Koalisi yang dibangun hanya koalisi politik yang bertujuan untuk menjadinya Bapak Prabowo sebagai Presiden ketika itu tidak tercepai maka langkah-langkah politis mulai diambil oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, Partai Amanat Nasional yang keluar dan menyatakan mendukung pemerintah pasca Kongres di Bali, hal ini sudah menanda bahwa kepentingan actor-aktor politik yang hanya berafeliasi dengan kepentingan yang bisa diakomodir oleh penguasa. Walaupun demikian Menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra Bapak Ahmad Muzani Partai Gerindra sudah terbiasa sendiri di parlemen tetapi Gerindra selalu didukung oleh Rakkyat Indonesia, karena partai Gerindra selalu berbicara untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan asing seperti yang terlihat saat ini.

Walaupun public beranggapan bahwa Bubarnya Koalisi merah putih merupakan tanda kurangnya control parlemen terhadap kebijakan pemerintah, tetapi hal itu tidak berlaku bagi partai Gerindra akan selalu menjadi mitra kritis pemerintah dalam segala aspek, yang dimaksud menjadi mitra kritis pemerintah yaitu selalu teriak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, dan akan mendukung kebijakan pemerintah apabila itu untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun