Keberhasilan diplomasi di masa depan mungkin memerlukan pendekatan yang lebih terkoordinasi dan komprehensif, termasuk insentif ekonomi bagi Korea Utara, jaminan keamanan, dan penguatan aliansi serta hubungan internasional yang lebih erat. Selain itu, partisipasi yang lebih aktif dari China, sebagai aktor kunci di kawasan ini, juga penting untuk memastikan keberlanjutan diplomasi.
Kesimpulan
Ancaman nuklir di Semenanjung Korea merupakan salah satu tantangan terbesar bagi perdamaian dunia saat ini. Sementara Korea Utara melihat senjata nuklir sebagai kunci untuk kelangsungan rezim dan pencegah terhadap serangan luar, komunitas internasional melihatnya sebagai ancaman serius terhadap stabilitas regional dan global. Upaya diplomatik yang lebih intensif dan terkoordinasi diperlukan untuk mengatasi krisis ini dan mencegah potensi bencana yang dapat timbul dari penggunaan senjata nuklir.
Namun, tantangan utama tetap ada pada kurangnya kepercayaan dan kompleksitas dinamika geopolitik di kawasan ini. Meskipun jalan menuju denuklirisasi penuh masih panjang, komunitas internasional harus terus bekerja sama untuk mencari solusi yang damai dan berkelanjutan.
Daftar Referensi
Cha, Victor D. The Impossible State: North Korea, Past and Future. HarperCollins, 2012.
Fitzpatrick, Mark. Asia's Latent Nuclear Powers: Japan, South Korea and Taiwan. Routledge, 2016.
Kim, Tongfi. "Why North Korea Needs Nuclear Weapons: Deterrence and the International System." Korea Observer, vol. 44, no. 4, 2013, pp. 673-701.
Snyder, Scott. South Korea at the Crossroads: Autonomy and Alliance in an Era of Rival Powers. Columbia University Press, 2018.
United Nations Security Council Resolutions on North Korea, various years.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H