Mohon tunggu...
kareninadaerlymaharani
kareninadaerlymaharani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi : Membaca

Selanjutnya

Tutup

Home

Aku dan mereka : Cerita singkat tentang keluargaku

13 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:30 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii semuaa!!

Selamat datang di blog pertamaku. Sebelumnya perkenalkan namaku Karenina.

Disini aku akan menceritakan sedikit tentang keluargaku.

Pertama-tama aku lahir pada tahun 2009 dan adikku lahir pada tahun 2011. Aku dan adikku di besarkan dalam keluarga yang sederhana. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Ayah dan bunda kandung ku sudah bercerai sejak aku berusia 9 tahun dan adikku berusia 7 tahun. Masih terlalu dini untuk mengetahui alasan ayah dan bunda bercerai. Sebelumnya aku hanya 2 bersaudara, karena ayahku menikah lagi dengan tante (ibu tiriku) dan mereka dikaruniai seorang anak jadinya sekarang aku 3 bersaudara. Konon katanya jika anak satu ayah tapi beda ibu itu masih termasuk saudara kandung. Benar, aku memanggil ibu tiriku "tante" karena aku merasa belum siap untuk memiliki ibu lagi meski hubungan ku dengan beliau baik-baik saja.

Dulu waktu aku TK hingga SD kelas 4 aku tinggal bersama bunda di rumah akung dan uti dari bunda. Saat libur sekolah ayah berkunjung kerumah kemudian mengajak aku dan adik keluar untuk bermain bersama hanya bertiga. Sebagai anak yang jarang bermain bersama ayahnya aku merasa waktu itu adalah waktu yang paling menyenangkan, karena selain bermain apapun yang ku inginkan juga di turuti ayah. Setelah bermain aku dan adikku di ajak pulang ke rumah akung dan uti dari ayah. Saat disana aku di iming-imingi banyak hal yang yang membuat ku terbuai hingga akhirnya aku dan adikku tinggal bersama ayah sampai saat ini. Sebelumnya adikku juga pernah tinggal bersama ayah (karena dipaksa) dan aku bersama bunda. Sebelumnya aku tidak tahu bahwa adikku tinggal bersama ayah. Setelah mengetahuinya aku merasa sangat sedih karena harus berpisah dengannya dalam waktu yang cukup lama meski pada akhirnya kita berdua tinggal bersama ayah.

Awal tinggal bersama ayah rasanya cukup menyenangkan. Dimana masa-masa keinginan ku selalu di turuti ayah dan ayah yang rutin pulang setiap 2 minggu sekali dalam sebulan. Tetapi makin kesini aku merasa ayah mulai berubah dari yang jarang pulang, jika pulang hanya 2 hari, jarang mengajak keluar ketika di rumah, dsb yang tak bisa ku sebutkan. Jika waktu bisa di putar kembali pada waktu ayah mengajakku tinggal bersama maka aku tidak akan mau. Aku ingin tinggal bersama bunda lagi, setelah di pikir-pikir kembali ternyata lebih menyenangkan tinggal bersama bunda daripada ayah.

Kini, aku sudah beranjak remaja. Aku masih bingung kenapa aku terlahir di keluarga yang se bising dan se rumit ini?. Aku tipe anak yang tidak terlalu memikirkan bahwa aku seorang anak broken home dan terlihat baik-baik saja. Meski begitu aku terkadang sedih melihat kondisi keluarga ku yang seperti ini dan sebagai anak yang kurang akan peran seorang ayah dalam perjalanan hidupnya. Aku iri jika melihat temanku yang memiliki peran ayah dalam hidupnya, keluarga utuh, dan bahagia. Walaupun begitu aku tetap menerima takdir yang telah Tuhan berikan kepada ku.

Aku rasa sudah cukup untuk blog kali ini. Terimakasih sudah membaca ceritaku dan semoga kalian tidak binggung karena ceritaku yang tidak tertata rapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun