Radio konvesional mulai dari gelombang Amplituod Modulation (AM) hingga menjadi gelombang Frequency Modulation (FM) pada masa jayanya pernah menjadi primadona audio masyarakat kita terutama untuk program musik, lagu, cerita atau dongeng, surat pendengar, dan jumpa fans.Â
Antara pendengar dan penyiar terasa dekat meski sekedar berinteraksi melalui surat, kartu pos, dan telepon rumah atau telepon umum.
Sejumlah penyiar bisa terkenal seantero kota atau beberapa pendengar yang namanya menggunakan alias akan terkenal dikalangan pendengar lainnya karena rajin saling kirim-kirim salam. Â Sesekali kumpul di studio untuk silaturahmi antar pendengar atau dengan penyiar, koleksi foto artis, dan jumpa fans.
Suasana seperti itu sedikit berubah sejak semua radio pindah ke FM, meski tidak semua, radio mulai terkotak-kotak dengan segmen pendengar seperti radio dewasa, radio anak muda, radio khusus anak-anak, radio religi, radio daerah, radio berita dan sebagainya.
Selain itu, pengkhususan terjadi juga pada jenis musik dan lagu, ada yang tetap konsisten dengan multi genre, ada radio  yang hanya memutarkan pop saja, dangdut saja, rock saja, jazz saja, religi saja,  dan sebagainya.
Begitu juga dengan sistim interaksi terutama setelah hadirnya era telepon genggam dengan fitur short massage service (SMS) nya. Surat menyurat dan telepon sudah jarang digunakan bahkan tidak ada, tapi antara pendengar dan penyiar tetap dekat, apa lagi dengan membentuk club pendengar.
Namun demikian, iklan, endors, support sangat subur, banyak radio yang berkembang dengan inovasi program seperti talk show, kegiatan tematis, live music, dan kegiatan kolaborasi yang cukup besar, salah satunya adalah Fun Bike atau sepeda santai.
Sejak maraknya kembali kegiatan bersepeda dari tahun 2005 dan menjamurnya kegiatan sepeda santai terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makasar, banyak radio-radio yang kemudian menyelenggarakannya, bekerja sama dengan macam product yang tengah promo besar-besaran.
Tak hanya sepeda santai, kerap juga digelar sekedar gowes bersama beberapa komunitas pesepeda dengan mengahadirkan public figur seperti artis atau penyiar kondang. Aura bersepeda di radio tersebut memicu beberapa pernyiar radio menjadi pegiat sepeda.
Demikian juga dengan program talk show dengan mengangkat tema lingkungan dan transportasi selalu mengundang para pegiat sepeda, praktisi, dan pendukung kegiatan bersepeda. Dan beberapa radio selalu menjadi media partner kegiatan bersepeda.