BAGI sebagian pegiat sepeda yang berprofesi sebagai pedagang khususnya di pasar, liburan Lebaran adalah saat yang tepat bagi mereka untuk memuaskan diri melakukan aktivitas bersepeda berlama-lama dan berpetualang sejauh mungkin.
Hal tersebut dikarenakan selama hampir setahun hari-harinya nyaris terkuras habis untuk berdagang demi nafkah memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga kesempatan untuk bersepeda sangatlah terbatas bahkan tidak ada waktu sama sekali.
Mereka merencanakannya sejak bulan Ramadan, menentukan jalur yang akan di susuri, mempersiapkan segala sesuatunya, perbekalan, dan peralatan, serta siapa-siapa saja yang akan berangkat. Tentunya mereka juga mempersiapkan kondisi sepeda dan fisiknya, apalagi jika jalur yang akan ditempuh merupakan medan yang cukup berat.
Biasanya jalan sepanjang pantai adalah jalur favorit yang mereka susuri, dari pantai daerah A ke daerah B bahkan hingga C, D, dan seterusnya disesuaikan dengan kondisi waktu, kesempatan, perbekalan, dan fisik.
Mereka mulai bersepeda sejak dari daerah dimana mereka berada menuju daerah pantai melalui arah A dan mengitari hingga kembali ke daerahnya dari arah B. Bagi mereka yang berada di daerah pegunungan yang jauh dari daerah pantai, tentunya perjalanan menjadil lebih terasa berat dan menantang.
Perjuangan perjalanan lelah mereka di jalan yang bervariasi, nanjak, mudun, datar, berkelok, tikungan tajam, disertai cuaca panas maupun hujan, terobati dengan semangat kecerian dan kebanggaan bersepeda berpetualang dan pemandangan indah sepanjang yang dilalui. Â
Berbagai kendala dan rintangan sepanjang perjalanan mereka bisa lalui atau hadapi dengan prinsip kebersamaan dan berupaya mengendalikan mental serta emosianal ditengah perbedaan karakter. Kalau sudah satu frekwensi, perjalanan akan terasa lebih bisa dinikmati sambil bercanda ria tanpa ada dusta diantara mereka. Â
Meski menjadi beban bawaan yang cukup berat, peralatan tenda dan masak "wajib" di bawa, karena saat pergantian hari mereka tidak menginap di penginapan atau hotel, tapi pasang tenda di kawasan wisata alam, di hutan dekat pedesaan , atau di tempat lain yang sekiranya nyaman dan aman untuk memasang tenda.
Akan tetapi, jika kebetulan pas berada di daerah teman pesepeda yang dikenal melalui media sosial, mereka akan ikut beristirahat dan menginap di sana. Sang teman tersebut tentu dengan  senang hati menyambut dan menjamu mereka. Â
Perjalanan yang melelahkan, pengalaman yang mengesankan, dan petualangan yang menyenangkan hingga kembali ke rumah dengan selamat merupakan pencapaian sensasi dan rasa bangga yang sulit diungkapkan.