KETERGANTUNGAN masyarakat terhadap penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil menjadi salah satu faktor utama adanya persoalan lingkungan, transportasi, dan kesehatan sehingga perlu adanya solusi yang lebih baik dalam mengatasi beragam persoalan tersebut.
Sony Sulaksono Wibowo, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) wilayah Provinsi Jawa Barat menyampaikan sebuah materi bertajuk "Mengapa Harus Bersepeda? Tinjauan dari sisi Lingkungan dan Transportasi" dalam sebuah seminar Membangun Budaya Gerakan Bersepeda #3 "Bersepeda Yang Berkeselamatan" yang digelar Forum Komunikasi Komunitas Pesepeda Bandung Raya bersama Pemerintah Kota Bandung, Selasa, 26/4/2022 di Bandung.
Solusi Kemacetan
Beliau mengawali dengan menjelaskan tentang anatomi kemacetan tipikal kota sedang, besar, dan metropolitan berdasarkan tundaan yaitu singkat (< 30 Menit), sedang ( - 2 jam), dan parah (> 3 jam).
Berdasarkan lokasi ada di simpang, ruas, Â dan jaringan beberapa simpang dan ruas, serta frekwensi kejadiannya rutin dan situasional.
Penyebab esensial kemacetan adalah adanya perencanaan tata ruang yang salah dan tidak konsisten serta adanya urbanisasi.
Penyebab umumya adalah ketidakjelasan rambu dan market, ketidakdisiplinan pengguna jalan, penggunaan ruang jalan yang tidak efesien, dan volume lalu lintas lebih besar dari kapasitas jalan.
Lebih jauh, Sony menyampaikan anilisis solusi kemacetan dari beberapa penyebab di atas, yaitu volume lalu lintas lebih besar dari kapasitas jalan diperlukan adanya penambahan panjang jalan atau pelebaran, meski hal ini bukanlah solusi yang murah.
Kapasitas jalan meningkat membutuhkan ruang parkir lebih banyak. Kota adalah tentang memindahkan orang bukan memindahkan mobil, sehingga harus ada pembatasan kepemilikan kendaraan yang harus dilakukan pemerintah pusat.