"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami" (Qur'an Surah Ad-Dukhan ayat 3-5)
 MERUPAKAN salah satu Firman Allah SWT tentang lailatul  qadar atau malam ketetapan yang digambarakan sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Merupakan malam pelimpahan yang dijanjikan Allah kepada umat Islam yang berkehendak menginginkannya.
Meski penentuan kapan terjadinya malam tersebut pada bulan Ramadan masih sering diperselisihkan oleh berbagai mazhab, namun kita bisa merujuk berdasarkan hadis dari Aisyah yang mengatakan: " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan" " (Hadis Riwayat : Bukhari dan Muslim)
Selebihnya, deskripsi tentang keistimewaan malam dapat dijumpai pada Surah Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an ayat 1-5 yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Malam Kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah Malam Kemuliaan itu?. Malam Kemuliaan adalah lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
 Namun demikian, untuk mendapatkan lailatul qadar tersebut, kita senantiasa harus memiliki landasan keimanan dan ketakwaan yang kuat disertai memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan terutama di bulan Ramadan, salah satunya membaca, mengkaji dan mengamalkan kitab suci Al-qur'an. Â
Tahsin Qur'an Melalui Voice NoteÂ
Pada bulan Ramadan tahun 2020, dimana saat itu pandemi covid-19 tengah dahsyat-dahsyatnya menyerang berbagai sektor kehidupan sehingga diberlakukannya lock down atau penghentiana segala interaksi sosial.
Dengan diterapkannya aturan tersebut segala kegiatan apapun dilakukan di rumah saja, salah satunya  kegiatan ibadah keagamaan khususnya bagi umat Islam yang tengah memasuki bulan Ramadan. Mau tak mau masyarakat pun mematuhinya untuk meminimilasir penyebaran virus tersebut.
Banyak masyarakat muslim kemudian melakukan aktivitas ibadahnya di rumah saja dan berbagi ilmu atau kajian agama melalui jaringan media sosial dan aplikasi, termasuk publik pesepeda seperti apa yang dilakukana oleh salah satu komunitas pesepeda bernama Ce'es Beurat (CB) Bandung, dimana saya sebagai salah satu anggotanya.
Di CB, seorang pembinanya beranama Dafiq Amien yang akrab di sapa Bang Dave, pesepeda yang juga sebagai pemuka atau guru agama dengan menginisiasi membuat program bertajuk CB Mengaji sebulan dua kali di rumah salah satu anggota.Â