Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersepeda Napak Tilas Bandung Lautan Api

23 Maret 2022   21:54 Diperbarui: 24 Maret 2022   08:52 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan Onthelist Konvoi BLA (Foto dok. Cucu Suryaningrat, PSBB)

PERISTIWA  kebakaran besar yang terjadi pada 23 Maret 1946 silam di Kota Bandung yang kemudian kita kenal dengan sebutan peristiwa Bandung Lautan Api (BLA)  merupakan salah satu  bagian dari catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang cukup dahsyat.

Saat itu sekitar 200.000 penduduk Kota Bandung membakar rumah mereka, lalu berbondong-bondong meninggalkan kota, berjalan menuju daerah pegunungan di daerah bagian selatan, sekarang Kabupaten Bandung.

Pembakaran rumah yang berlangsung selama hampir tujuh jam tersebut dilakukan dalam rangka mencegah tentara sekutu dan Nica Belanda menggunakan Bandung sebagai markas stratetgis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Ditengah perjalanan, terjadi pertempuran sengit dan memunculkan dua sosok pahlawan, Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan, anggota milisi Barisan Rakyat Indonesia (BRI) yang saat itu melakukan aksi heroik menghancurkan gudang amunisi milik Tentara Sekutu di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung.

Meski Muhammad Toha berhasil meledakan gudang amunisi tersebut dengan dinamit, namun beliau gugur didalamnya, termasuk Muhammad Ramdan.

Namun demikian, hingga memasuki usianya yang ke-76 saat ini, keberadaan peristiwa BLA  masih dianggap sebagai sebuah aksi heroik biasa , hanya dinilai sebagai peristiwa perjuangan yang bersifat kedaerahan, sehingga luput dari perhatian bahkan nyaris terlupakan  terutama oleh generasi sekarang.

Terlepas dari hal tersebut, sejumlah kalangan  khususnya masyarakat Bandung, jauh sebelum adanya pandemi, setiap tahun rutin memperingatinya dengan berbagai cara, aksi atau kegiatan. Termasuk publik pesepeda yang biasa selalu diinisiasi dan dilakukan oleh pegiat sepeda Onthel yang tergabung dalam Paguyuban Sapedah Baheula Bandung (PSBB) yang tahun ini menginjak usianya yang ke 17.

Konoi Bersepeda Napak Tilas BLA (Dok. PSBB)
Konoi Bersepeda Napak Tilas BLA (Dok. PSBB)

Mereka dengan kekuatan ratusan peserta selama seharian melakukan kegiatan konvoi bersepeda lengkap dengan menggunakan berbagai atribut dan dresscode klasik ciri khas mereka, seperti berpakaian pahlawan, tentara nasioanal, dan  bangsawan zaman dulu. Nama  kegiatannya bertajuk Napak Tilas Bandung Lautan Api .   

Tak hanya diikuti oleh para pegiat onthel saja, tapi sejumlah pesepeda dengan genre sepeda lainnya pun kerap ikut kegiatan tersebut. Semuanya bergabung sejak sore hari. kemudian sekitar pukul delapan malam mereka mulai melaju dari tempat titik kumpul di halaman Museum Mandala Wangsit Siliwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun