Menurut ketua umum B2W, Fahmi Saimima, gerakan tersebut merupakan simbol pesan bahwa sepeda merupakan harapan terhebat umat manusia  untuk masa depan yang lestari sesuai esensi dari G20.
Dalam siaran persnya, disebutkan bahwa kegiatan yang merupakan bagian dari kampanye B2W Indonesia tersebut dilaksanakan demi mengajak pemerintah untuk tidak mengabaikan sepeda dalam agenda G20.Â
Apalagi dalam konferensi iklim global COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada November lalu, Indonesia melewatkan kesempatan untuk ikut menandatangani Deklarasi Percepatan Transisi ke Mobil dan Van  100% Non Emisi, yang mengadopsi tuntutan 300 lebih organisasi sipil pro sepeda. Kekeliruan ini mestinya diperbaiki dalam kesempatan melaksanakan presidensi G20.
Disebutkan pula, ajakan gerakan mengangkat sepeda yang digelorakan B2W mendapat sambutan antusiasme yang luar biasa dari para pegiat sepeda. Sejak pagi hari mereka mengunggah foto atau vidio mengangkat sepeda, dan semakin waktu beranjak semakin bertambah unggahannya.
Di Instagram dan pantauan terhadap tagar, tercatat ada dukungan dari  sekitar 23 ribu akun dan lebih dari 6.000 pengguna twibbon khusus bertema angkat sepeda.  Â
Akankah pemerintah mengindahkannya? Atau bahkan tetap mengabaikannya, karena penggunaan sepeda dianggap tidak memiliki nilai ekonomi strategis? Â
Semoga saja  tidak demikian, dengan sebuah gerakan dari para pegiat sepeda tersebut menaruh harapan besar pemerintah bisa memahami bahwa penggunaan sepeda memiliki potensi memainkan peran krusial dan layak menjadi tema dalam pembahasan SET G20.
Jangan ada kekeliruan atau kasarnya ketidak pedulian untuk kedua kalinya. Akan menjadi hal yang sia-sia ketika pemerintah mendengung-dengungkan dampak perubahan iklim tapi lantas mengabaikan tema penggunaan sepeda sebagai salah satu solusi utama dalam mengatasi persoalan perubahan iklim tersebut.
Salam sehat, semangat, dan tetap waspada. Selalu berdo'a dan menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan. Semoga pandemic segera sirna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H