DUNIA sepeda selalu memunculkan hal menarik, selain  tentang ragam jenis atau bentuk sepeda, juga yang tak kalah uniknya adalah pemberian nama sepeda kesayangan pemiliknya. Akan tetapi, entah karena bukan sesuatu yang luar biasa dan bukan hal yang dianggap penting tidak semua pesepeda melakukannya.  Selain sebagai identitas, pemberian nama sepeda mungkin merupakan salah satu bentuk kebanggaan dan kecintaan tersendiri bagi sipemilik. Biasanya mereka memberi nama -- nama berkenaan dengan riwayat, bentuk, warna atau hal-hal yang tengah populer di masyarakat.
Sebut saja Si efSe (4F) mengambil dari judul film serial melodrama Korea yang populer pada masanya. Sepeda besi/vintage ini telah menemani saya berpetualang keberbagai tempat sejak tahun 2014. Beberapa tahun kebelakang hingga sekarang tak lagi digunakan untuk bersepeda hobi atau rekreasi tapi sebagai moda transportasi kemana saja. Dinamakan Si efse terkait 4 huruf F yang berperan dalam riwayat saya memiliki pesepeda tersebut yaitu Federal sebagai merk, Fulus karena punya uangnya, Fahmi sebagai perantara penjualnya, dan Fun karena merasa senang bisa memiliki sepeda buat perjalanan jarak jauh.
Begitu pula dengan beberapa teman pesepeda lainnya, ada yang memberi nama Si Kuda Hitam karena warna sepedanya hitam dan lajunya kencang. Ada yang menamakan si Popon karena supel dan ceria dan ada pula yang menamakannya dengan sebutan si Betty karena lajunya yang ngageboy (melenggak-lenggok mirip istilah "betty bencong"). Nama sepeda yang memakai nama-nama perempuan adalah Ceu Yetii, Bu Siti dan si Siti Anggun diambil dari kata city bike dan ngefans sama artis Anggun C Sasmi. Sementara itu ada pesepeda yang memberi nama sepedanya dengan sebutan Si Getol (Rajin) karena sepedanya digunakan tiap hari untuk usaha mencari nafkah.
Si Ipin Upin karena dibelinya dari negara tetangga. Si Panci karena batang sepedanya terbuat dari besi mirip panci/wajan. Si Hardolin (istilah Sunda, singkatan yang artinya makan, bab, dan main) karena sang pemilik sepeda setelah makan, Â bab, lalu main sepeda. Si Kukut yang berarti pelihara karena sepeda satu-satunya yang dimiliki tetap dilestarikan.
Banyak yang memberi nama sepeda dengan sebutan sesuai warna sepedahnya ada si Loreng Salju, si Putih, si Reddo (merah), si bleki (hitam), si Manis (warna cerah), si Permata (Putih Permata), si Purple (Ungu) Â dan si oliver (silver). Lalu ada pula yang mengaitkan dengan salah satu merk sepeda seperti si Sule, si Ogon dan si Poly. Atau mengaitkan dengan jenis-jenis sparepartnya, seperti Si SX, si Komental, si K2, Si Repaint, si Trek, Â si Stunjumspec, si spez, Â dan si Leonis.
Yang lainnya mengaitkan dengan hobi atau kegemarannya terhadap sesuatu, Si Kuuga (tokoh kartun), si Whitesnake (nama band rock), Si Omay (makanan Siomay), whiteeagle (elang putih), si momo, si sinchan (tokoh kartun), si chameleon (bunglon Madagaskar), si Agni (dewa api). Tak hanya itu, yang mengaitkan dengan sejarah atau riwayat memilikinya seperti halnya Si eFSe diantaranya  Si Ciendew (kindew) karena framenya dapat mungut dari barang rongsokan. Si J_Me , yang katanya dapat sepeda itu hasil kerjasama dengan seorang temannya berinisial "J".
Atau yang mengaitkan dengan situasi, Si Selingkuhan, dalih sang pemilik  setiap dia bersepeda istrinya kadang suka marah-marah karena terlalu asyik dengan sepedanya. Si Semprul (umpatan) karena rantai sepedanya selalu putus. Seorang pesepeda pegiat sepeda fixie menamakan sepedanya dengan sebutan Si Jago karena mampu diajak ke jalan yang menanjak. Yang menarik, ada yang memberi nama dengan singkatan kata, seperti si Kabut Salju (Kajeun butut asal maju/Biar jelek asal melaju), si Julaheng (maju lamun aya nu herang/maju kalau ada yang bening-bening), si Gober (gowes bersama) dan si Brutus (Berusaha kemana aja pake tuur/lutut terus).