MUSIBAH yang terjadi mendera umat manusia tak serta merta ditimpakan begitu saja oleh Sang  Maha Kuasa, selalu ada hikmah yang terkandung didalamnya terutama bagi mereka yang mau berfikir dan tabah dalam menghadapinya disertai ikhtiar agar musibah yang mendera tersebut bisa dilalui dan teratasi.
Seperti halnya saat ini, sudah memasuki tahun kedua dunia dihadapkan pada sebuah bencana penyebaran virus yang kita kenal dengan nama Corona Virus 19 atau Covid-19. Virus tersebut relatif cepat dalam penyebarannya,  hanya dalam tempo satu tahun hampir seluruh Negara di  dunia terpapar virus yang dianggap mematikan itu. Karena musibah inilah, hampir semua sektor dan tatanan kehidupan terdampak sehingga melumpuhkan segala akitivitas umat manusia.
Meskipun diiringi dinamika yang terjadi, musibah pandemi covid-19 juga membawa dampak kebaikan yang luar biasa seperti adanya aktivitas/gerakan sosial di masa adaptasi kebiasaan baru , upaya-upaya pengendalian, atau menciptakan sesuatu untuk pencegahan.
Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020, sekelompok pegiat sosial mencoba mengembangkan sebuah product berupa cairan/larutan sebagai salah satu alternatif pencegahan atau penangkalan virus-virus, termasuk virus corona. Larutan tersebut dinamakan Eco Enzym.
Apa itu Eco Enzym?Â
Eco Enzym adalah cairan multi fingsi hasil fermentasi selama 90 hari terdiri dari sisa buah-buahan dan sayuran, gula/molase, dan air. Merupakan hasil penelitian selama 30 tahun dan kali pertama dikembangkan oleh dr. Rosukon Poompanvong yang akrab disapa dr. Ros selaku pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang kemudian disebar luaskan oleh seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia, dr. Joean Oon.
Ilmu yang dikembangannya tersebut disebarluaskan secara cuma-cuma oleh Dr Ros ke publik dengan mendorong semua pihak yang membuat eco enzyme hasilnya tidak diperjual belikan, tapi dibagikan dengan menurunkan ilmunya kepada yang dibagikan untuk membuat sendiri kemudian diteruskan kembali kepada yang lain secara berkesinambungan sehingga dengan demikian sesuai apa yang dicita-citakan dr. Ros. dia menyampaikan dalam salah satu quetosnya, "jangan berterima kasih kepada saya. Kerjakan saja. Ayo bangun, jadilah sehat dan mari jaga bumi kita"
Mengapa Eco Enzym?
Berikut ulasan yang disadur dari Modul Eco Enzym Tim Ngajaga Bumi tahun 2020: