By Buruh Pea
Pilkada jakarta yang kata nya barometer demokrasi indonesia telah usai dimenangkan oleh paslon anis sandi yg mengalahkan paslon Ahok djarot namun konflik elit kaum borjuasi ini yg di kemas dalam Isu SARA kemungkinan masih berlanjut terus di pupuk di kalangan akar rumput demi kepentingan elit politik hingga pertarungan Pilpres 2019.
Gejala gejala tergambar pada aksi mayday yg lalu di depan balai kota terjadi gesekan melalui pembakaran sampah karangan bunga ucapan belangsungkawa kekalahan Ahok jarot yg di lakukan sekelompok oknum Buruh yg di duga meluapkan kemarahan akibat kebijakan pemerintah yg Anti kaum buruh seperti PP78,pernenaker 26 thn 2016 ttg pemagangan, Jaminan Sosial, outsourching, serta kebebasan berserikat.
Di pihak massa pendukung dan elit parpol Ahok djarot sudah nampak memanas tidak menerima Kekalahan ahok djarot dengan tuduhan pihak lawan menggunakan Isyu SARA akan memberikan efek negatif terkait kepentingan politik pilkada 2018 dan pilpres 2019
Terbukti setelah ahok di vonis 2 tahun penjara berbondong bondong massa pendukung Ahok djarot mengepung LP cipinang,pengadilan tinggi negri,aksi aksi di berbagai daerah meminta ahok di bebaskan bahkan gerakan bebaskan ahok sudah mendunia
Posisi pemerintah melalui tindakan nya seolah olah tidak netral dan justru memanfaatkan konflik horizontal yg berkembang seperti pembiaran aksi pendukung ahok djarot yg melanggar aturan dan memindahkan Ahok kemarkas brimob dgn alasan keamanan dan memberikan serangan melemparkan wacana pembubaran Ormas Islam HTI
Bahkan Menkumham mengunjungi Ahok secara terbuka LP cipinang serta wakil gubernur dki djarot berani menjadi jaminan penanguhan penahanan ahok luar biasa tontonan kekuasaan ketika ini di saksikan oleh para pihak oposisi yg selama ini menentang kebijakan pemerintah yg merugikan rakyat selama ini di perlakukan tidak adil di pentung,di tembak gas air mata, water cannon,tangkap dan penjara dgn tuduhan makar dan radikal terakhir ketika aksi Buruh Mayday di larang menuju ke Istana Merdeka.
Sementara persoalan pokok yaitu meroket nya harga kebutuhan pokok,naik nya tarif dasar listrik,naik nya pajak kendaraan bermotor yg menggerus pendapatan mayoritas kaum buruh menjadi tenggelam di tengah hiruk pikuk nya dan menghebatnya politik SARA yg di duga di setting untuk mengadu domba antara rakyat dengan Rakyat demi kepentingan kaki tangan kapitalis Imperialisme China, AS, japan dan Timur Tengah.
Dalam perkembangan nya persoalan politik SARA bak bola Salju menggelinding melibas apapun yg menghalangi nya jika kelas menengah terdidik hanyut dalam pusaran Elit Elit politik yg selama ini menjadi sandaran penghidupan, gagal kembali sadar mengambil peran untuk mendorong berjuang bersama sama kaum buruh dan rakyat yg semakin terdesak kehidupan secara ekonomi dan politik Akibat kebijakan pemerintah Jokowi JK.
Peran kedudukan kelas menengah ngehe yg berada di lingkaran elit elit Partai turut andil dan bertanggung jawab dalam mengelola dan pembesaran Politik SARA karena mereka selama ini menjadi jembatan untuk menyebar kan isu isu pesanan elit elit politik yg sedang bertarung merebutkan kekuasaan.
Ke depan posisi kaum buruh harus lebih maju dan yakin bahwa hanya kaum buruh yg bisa membela dan memperjuangkan kepentingan kaum buruh tinggalkan kelas menengah ngehe nyinyir dan bebal!!!
1.Stop politik SARA
2.Turunkan Harga
3.Tolak Upah Murah
4.Jaminan sosial untuk Rakyat
5.Hapuskan perbudakan modern