By Buruh Pea
Bahwa sebagian besar Buruh Jakarta sudah Muak dengan tindak tanduk Pemerintahan Jokowi -Jk beberapa tahun belakangan ini terutama masalah sejak di keluarkan nya peraturan pemerintah ttg pengupahan (PP78) kemudian memuncak ada nya peraturan menteri tenaga kerja no 36 thn 2016 ttg pemagangan nya di mana Pemerintah melegalkan Perbudakan modern yaitu Buruh Magang, Buruh outsourching,Buruh Tetap yg pada inti nya membatasi kemerdekaan dan Memiskinkan kaum Buruh untuk mencapai kehidupan yg manusiawi dan berkeadilan.
Upah adalah nyawa buat buruh yg sudah menjual tenaga kerja pada majikan , mengutip pidato insinyur Soekarno "manusia hidup perlu makan kalo tidak makan mati itulah undang undang hidup itulah undang undang dunia"
Beberapa minggu sebelum Mayday pemerintah jokowi melalui menteri ,Gubernur,Dinas terkait
sibuk melakukan serangan ke kaum buruh guna memecah persatuan kaum buruh dengan mengundang kaum kaum perusahaan besar untuk memfasilasi perayaan Mayday sebagian kecil kaum buruh melalu acara acara seremonial seperti Baksos, mancing bersama, dangdutan, latihan ketrampilan memasak di gedung instasi Pemerintahan.
Opini ini di ciptakan secara masif di media massa, dan elektronik memberitakan pernyataan dari mulut pemerintah seolah olah Mayday adalah tamasya bukan hari perlawanan kaum buruh kemudian secara tindakan di lapangan para aparat sibuk memblokade para peserta aksi untuk menuju titik kumpul patung kuda sebelum menuju Istana Merdeka
Perayaan Mayday di Jakarta tahun 2017 di ikuti oleh puluhan ribu massa buruh jabodetabek massa terpusat di sekitar patung kuda menuju Istana Merdeka hampir di ikuti oleh seluruh konfederasi serikat buruh dengan Isyu Sentral masalah Upah ,jaminan sosial, hapuskan perbudakan modern dan kebebasan berserikat.
Namun dalam pelaksana nya terjadi insiden kecil yaitu pembakaran sampah karangan bunga di depan balai kota gubernur dki jakarta yg berisi ttg ucapan Simpatik kepada paslon cagub cawagub yg kalah dalam pilkada dki 2017 di duga di lakukan Oleh Oknum Buruh yg menyusup di aksi gerakan buruh.
Sebelum terjadi insiden kecil pembakaran sampah karangan bunga di depan balai kota puluhan ribu massa buruh yg tergabung beberapa konfederasi buruh yg menuju Istana merdeka di blokade kawat berduri, 3 lapis aparat brimob dan water cannon serta tank barracuda di depan kementerian Pariwisata bahkan dalam orasi pimpinan buruh protes kepada aparat kepolisian mengapa kegiatan aksi menyampaikan pendapat di muka Umum di Istana Merdeka di halang halangi padahal di lindungi UU no. 9 thn 1998 tindakan aparat di lapangan sejalan dengan kebijakan pemerintah Jokowi -Jk yaitu membungkam dan menindas Kaum buruh agar tetap patuh dan taat pada kekuasaan kaum Perusahaan.
Pada mayday 2017 justru yg naik Berita Sampah karangan bunga yg di bakar buruh sudah berhari hari layu kering kepanasan berselimut debu berbaris di sebelah kanan tengah kiri trotoar merusak pemandangan balai kota Gubernur DKI sebenarnya nya insiden pembakaran sampah karangan bunga yg layu kering dan berdebu tak akan terjadi jika:
1.Dinas kebersihan sigap dan cekatan membuang sampah karangan pada tempatnya
2.Satpol PP cekatan melarang karangan bunga di letakkan di trotoar jalan maupun di pohon karena melanggar ketertiban
3.Pendukung ahok dan djarot salah alamat atau tidak tahu alamat sebaiknya karangan bunga tersebut di kirim langsung kerumah pribadi Ahok djarot.
4.Pendukung Ahok djarot yg di amini ahok djarot mau pamer dan provokasi terhadap  peserta aksi Mayday
Namun insiden pembakaran Sampah karangangan bunga ini justru di gunakan oleh Pemerintahan jokowi -Jk dan kaki tangan nya
Untuk membangun opini bahwa buruh anarkis tidak taat aturan supaya masyarakat menjadi anti pati terhadap perjuangan buruh terbukti di media massa ataupun media Elektronik yg lebih banyak muncul berita insiden bakar sampah karangan bunga