Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahagia Itu Pilihan Bukan Warisan

19 November 2017   10:11 Diperbarui: 19 November 2017   10:14 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb.www.inspirasidttg.com

Lihatlah yang dibawah Kita

Agama menganjurkan kita untuk melihat keatas untuk urusan ibadah. Dengan melihat orang-orang yang jauh lebih baik amal ibadahnya dengan kita maka akan memotifasi kita untuk akhirnya semakin giat memperbaiki diri dan ibadah.

Selain itu Islam juga mengajarkan kepada kita untuk melihat orang-orang yang berada dibawah kita untuk urusan dunia ini, dengan kita melihat orang-orang yang dibawah maka rasa syukur dan kebahagiaanpun akan mudah kita raih.

Saat syaitan menggoda kita untuk kufur terhadap nikmat Allah, maka saat itupulalah cara terbaiknya adalah dengan melihat orang-orang yang nasibnya kurang baik dibanding kita.

Contonya saat kita berjalan kaki, jika kita melihat mereka yang menggunakan sepeda motor atau mobil mewah hasilnya adalah kita akan menggerutu pada nasib dan Tuhan. Sebaliknya jika kita ingat pada orang-orang yang tidak bisa berjalan karena tidak memiliki kaki yang sempurna maka saat itupula kita akan tersenyum bahagia menjalani hari.

Saat kita tinggal dirumah yang sederhanapun kita akan mudah menggerutu nasib jika kita terus membandingkannya dengan mereka yang memiliki rumah megah, namun tidak jika kita membandingkan dengan mereka yang rumahnya reod bahkan harus tinggal di kolong jembatan karena tidak memiliki rumah sama sekali.

Cara terbaik meraih rasa syukur sebagai jalan kebahagiaan memang dengan membandingkan urusan dunia ini dengan orang-orang yang berada dibawah kita.

Saat kita sedih karena kita terlahir bukan dari anak orang kaya, maka ingatlah dengan anak-anak yatim fiatu  yang tak jarang selain  tak memiliki ayah ibu dan sanak family, namun diantara mereka juga banyak yang tak mengetahui siapa identitas kedua orangtua mereka sebenarnya.

Saat kita sedih karena tidak bisa mengenyam pendidikan yang tinggi, ingatlah dengan orang-orang yang selain tidak bisa sekolah merekapun  harus menanggung beban karena harus mencari sesuap nasi.

Saat kita sedih karena pekerjaan kita tak menghasikan pendapatan yang besar, selalu ingatlah diluar sana banyak sekali pengangguran yang pusing dan lelah karena kesana kemari belum juga mendapatkan pekerjaan.

Saat kita sedih karena cinta yang ditolak, bersyukrlah karena kita masih bisa merasakan indahnya jatuh cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun