Mohon tunggu...
Ireisha Anindya
Ireisha Anindya Mohon Tunggu... -

Seorang murid kelas 3 SMP. Err..., apa lagi ya? Oh ya, hobi menulis meskipun suka macet di tengah jalan. Labil dan sedang mencari diri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berlebih dan Kekurangan

10 Januari 2010   09:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:32 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tadi saja saya baru menonton Kick Andy. Kebetulan temanya adalah tentang orang-orang yang obesitas. Jadilah tamu yang diundang yah.. kebanyakan orang-orang yang *maaf* gemuk.

Nah, saya sendiri jadi rada-rada 'pengen protes' saat mereka berkata bahwa yahh.. "seperti ini yah gak masalah". Belum lagi saat akhirnya saat komunitas untuk orang-orang chubby ini: "Xtra-L" ini angkat bicara bahwa akan membuat badan hukum untuk orang gemuk. Saya sih bisa mengerti alasan mereka membuatnya, apalagi kita memang sering melihat orang-orang gemuk mendapat diskriminasi ... tapi saat mereka mengambil contoh: "misalnya seorang ibu itu punya dua anak, satunya gemuk dan satunya kurus. Nah... pas ngomong sama yang gemuk, ibunya ngomong, 'Dek, kurusin badan dong, kayak saudaramu'" saya mulai berpikir satu hal: salahkah seorang ibu jika ingin anaknya tubuhnya 'normal'? Toh pastinya lebih banyak keuntungan jika tubuh sang anak kurusan.

Menurut hemat saya, semuanya harus berada dalam porsi yang tepat. Jangan kekurangan dan jangan kelebihan. Yah berarti jangan kekurusan juga jangan kegemukan. Memang sayangnya sih, orang lebih bereaksi pada orang yang gemuk. Saya gak menyangkal yang satu itu, makanya orang gemuk lebih gak PD-an. Jadi sejujurnya sih, saya cukup senang bahwa ada juga orang gemuk yang gak minderan, seperti orang-orang yang ada di Kick Andy itu.

Tapi... tentu juga untuk orang gemuk, tentu gak boleh merasa 'puas' dengan tubuh seperti itu. Makanya, saya sangat suka sebuah reality show asing yang bernama 'The Biggest Loser.' Di reality show itulah orang-orang obesitas diet, tentu dengan sehat dan diawasi oleh seorang trainer. Di Asia sendiri sudah diadaptasi dengan nama 'The Biggest Loser Asia.' Dan juga yang paling penting... saat melihat kontestannya di hari terakhir.. mereka terlihat lebih cerah dan bahagia, lho.

Well, segitu dulu. Yang paling penting... mari kita seimbangkan diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun