Ayah dan kakak saya tinggal di Semarang. Beberapa waktu lalu saya sempat bekerja beberapa tahun di Jakarta sehingga kebanyakan teman – teman saya ada di sana. Sekarang, saya tinggal di Bali. Memiliki keluarga dan teman-teman di beberapa kota terpisah membuat saya sering melakukan perjalanan dengan berbagai moda transportasi. Ditambah lagi, hobi saya memang berjalan-jalan.
Karena sering mengadakan perjalanan, saya jadi sering mengalami berbagai kejadian di transportasi publik (semoga suatu hari nanti saya punya jet pribadi, Amin *tutup mata lipat tangan). Namanya saja transportasi public, jadi pasti dipakai bersama-sama dengan orang lain. Akibatnya, kadang kala kita merasa tidak nyaman saat melakukan perjalanan itu karena ulah atau kebiasaan orang lain. Atau bisa jadi sebaliknya, tingkah sederhana kita, membuat orang lain tidak nyaman.
Nah, ini nih, beberapa contoh kebiasaan sederhana yang menurut saya bisa jadi mengganggu orang lain. Coba kita perhatikan, ada yang termasuk kebiasaan kita ga ya..
1.Merokok di dalam angkot
Yang pasti, di Jakarta, sudah ada perda yang melarang merokok di dalam angkot. Nyatanya, ada saja tuh orang – orang tetap merokok di dalam angkot. Jika Anda termasuk oknum yang suka merokok di dalam angkot, misi ya mas, tolong jangan diulangi lagi. Anda punya hak untuk merokok. Tapi orang lain punya hak yang lebih besar untuk menghirup udara bersih dan menjaga kesehatan mereka. Sekalipun angkot biasanya berpintu dan jendela terbuka, ukuran ruang yang sempit membuat asap rokok tetap berputar di dalam ruang angkot.
Yang susah adalah kalau sopir angkotnya yang merokok. Biasanya, mereka lebih susah diingatkan. Tapi ya sudahlah, masih dimaklumi, mengingat tingkat pendidikan mereka biasanya tidak tinggi. Kalau kita, apa mau dibilang kelakuannya uneducated?
2.Duh, orang di sebelah saya bauk banget sih *hoeek!
Kalau buat saya, ini nih salah satu hal yang paling memalukan. Jangan sampai deh ada orang diam – diam bilang, “Dia BB yaaa!” Bukan Bl*ckb*rry, tapi BAU BADAN!
Buat orang – orang yang sudah pernah duduk di sebelah manusia berbau keti pasti paham derita sengsara yang sedang saya bicarakan. Penciuman adalah indera yang dinilai memberi dampak sensasi terbesar pada manusia. Bukan penglihatan, bukan perasa, tapi penciuman! Kita bisa menutup mata saat tidak suka dengan apa yang kita lihat. Atau menutup telinga untuk menghindari pendengaran. Tapi kita tidak bisa benar – benar menutup hidung dan tidak mencium bau yang kita hirup.
Nah, ada triknya nih buat Anda yang hendak melakukan perjalanan tapi belum sempat mandi. Misalnya Anda harus segera naik travel langsung setelah dari kantor. Bawalah baju ganti dan tisu basah. Sekalah badan Anda dengan tisu basah dan gantilah dengan baju yang baru. Demi kemanusiaan, lakukanlah trik yang mudah ini.
3.Ni kuping apa cantelan wajan?
Untuk mengusir kebosanan saat perjalanan panjang, umum kok pakai headset trus dengerin musik dari hape. Yang ga umum itu kalau volume musiknya kayak volume musik dangdut di acara tujuh belasan, alias kenceng bangeeet! Mungkin kita ga sadar, suara musik kita bisa “bocor” lho dari headset dan mengganggu orang di sebelah kita yang mungkin lagi pengin tidur.
Bagi sebagian orang yang memiliki jadwal padat, perjalanan bisa dimanfaatkan sebagai waktu untuk beristirahat. Oleh karena itu, kasihan kan kalau mereka harus terganggu oleh suara headset kita yang terlalu kencang. Besides, suara musik yang terlalu kencang juga tidak baik untuk kesehatan telinga Anda.
4.Man, tau deh lu sibuk, hape lu bunyi terus sih!
Inget tanda hp silent di bioskop? Kira – kira tanda serupa juga berlaku di public transportation utk perjalanan jauh, seperti di travel dan kereta api. Alasannya kurang lebih sama seperti alasan di atas, sebagian orang memanfaatkan waktu perjalanan untuk beristirahat. Sehingga bunyi hape yang terlalu kencang akan mengganggu teman perjalanan kita. Bayangin aja tuh ping bbm, ping grup, whatsapp, line, Facebook, twitter, email, dan lain lain dan lain lain.
Silent atau pelankan bunyi hape kita saat di perjalanan panjang. Saat terima telepon pun, jaga volume suara agar tidak terlalu keras. Daripada dibilang, “Lo tetanggaan ama tarzan ya? Kebiasaan tereak – tereak!”
Kebiasaan – kebiasaan di atas sederhana. Tapi kalau bisa kita hindarkan, tentu akan membuat perjalanan semua orang jadi lebih nyaman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H