Tuhan terimakasih
Air itu menjadikan bumi lebih berseri
Beningnya memberi perasaan dingin lagi tentram
Bunyinya  gemericik jatuh terkulai dari langit
Menimpa semuanya yang tinggal di bawah sana
Tak ada yang terlewat dari gerombolan air yang deras
Kecuali jika kau tidak pernah mengenal air
Hanya merasa dingin,segar ,terus  bergerak bebas
Tidak kau rasa,nikmatnya air yang sebenarnya
Walau Cuma seteguk ,tapi kau mengerti
Seberapa besar perannya di bumi
MERAPI :18-04-2014
Fuahhhhh..pendakian kali ini selesai sudah,saya sukses mendaki ga sampai puncak.Mungkin saya menyesal sekali sudah capek-capek nenteng keril yang bawaannya lumyan,sampe dengkul sedikit muntah keringet.Ditambah kebanyakan makan sebelum ndaki dan kurangnya olahraga tubuh saya ini.Jadi sudah berjuang tapi gak sampe akhir,sedihnya saya sampe-sampe ketika makan,nasi jadi sekeras batuan gaban Pasar Bubrah.
Tapi usut punya usut,diri saya ini mengambil sebuah pelajaran yang amat berharga dari perjalanan ini.Ketika team kami sudah siap untuk muncak subuh hari.Saya sangat ciut dengan trek puncak merapi yang bikin nadi dan urat-uratnya main lompat tali.Bayangkan kemiringan yang eksotis,maksut saya yang dramatis alias bikin ngeri ada di depan mata.Sebenernya sih gak keliatan karena gelap.Mungkin karena sebelumnya saya udah berpuluh-puluh kali nonton video summit merapi,jadi kebayang yang enggak-enggak.So ,saya pun takut jika sendirian di pasar bubrah menanti team turun dengan dingin yang kurang lebih 10 derajatan.Maka tidak ada jalan lain,saya harus berdoa kepada Allah swt,agar ada yang nemenin di pasar bubrah.Dan alhamdulilah sehabis shalat subuh, ketika saya tanya temen-temen ternyata ada juga yang berminat untuk duduk tenang di pasar bubrah sama saya. Untuk melihat keindahan sunrise yang bikin kita merasa kecil di bumi ini.Padahal di puncak pun sunrisenya lebih bagus.Duuhhh mengapaaa..
Iya pelajarannya adalah jangan selalu melihat tantangan dari satu sisi saja.Kadang yang terlihat itu tidak selalu seperti  kelihatannya.Saya lupa pada semangat yang ada pada para pendaki lain.Mereka terus berjuang sampe akhir.Demi penyelesain sesuatu yang telah dimulai dengan persiapan yang matang.Juga demi orang-orang yang dicintai yang terngiang di pikiran mereka.Teman-teman saya saling membantu dan menjaga satu sama lain agar semuanya dapat mencapai puncak dengan selamat.Dan alhamdulillah mereka bisa turun dengan selamat tanpa tersisa satu orang pun.Mungkin di kehidupan nyata kisah ini seperti mahasiswa yang takut karena dosennya killer padahal mah gak killer-killer amat.Atau terjadi pada pegawai kantoran yang merasa kerjaannya berat padahal mah enteng-enteng aja.Atau malahan terjadi pada begal yang mau ngerampok rumah seorang perwira,padahal itu rumah tukang bakso.loh kok malah ngaco,maaf mungkin ini efek turun gunung.
Iyahh kembali kepada taufik kita hari ini.Air adalah salah satu partikel  yang membuat saya cinta naik gunung.Tau kenapa ??Karena Cuma di gunung kita bisa merasakan nikmatnya minum air.Setelah badan kita bermandi keringat dan napas pas-pasan.Ditambah stok air yang sedikit memprihatinkan.Jadi kita musti irit-irit kalo ga mau berakhir jadi siluman harimau yang setiap menitnya ngaum-ngaum ga jelas karena capek
Namun ketika kita minum air di kondisi yang lelah,lemas lagi lunglai sampe ngos-ngosan.Akan berasa sekali nikmatnya walau Cuma beberapa teguk,ditambah  air yang  menjadi dingin alami oleh suhu gunung.Segarnya gak bisa diungkapin dengan kata-kata saya.Mungkin bisa oleh kata-kata pendaki lain.Tapi bener deh..itu rasanya seger bener,beda ama minuman-minuman gak jelas di minimarket.Saya jadi ingin minum terus,terus dan terus,tapi karena takut abis,saya mengurungkan niat tersebut.Maaf saya gak goblok-goblok amat.
Sedih sekali ketika akan turun gunung persediaan air saya tinggal dua puluh lima persen.Saya sangat lelah sekali.sampai-sampai saya berimajinasi kalo trekking pole yang saya genggam  bisa merubah saya jadi ultraman.atau minimal jadi monsternya juga gak apa-apa.yang penting bisa turun dengan cepat.lalu beli air minum sebanyak-banyaknya sampe mabok air putih.
Karena pengalaman saya mendaki gunung yang gak ada sumber airnya,dan  hanya membawa 1 liter plus 600 ml air mineral.Menjadikan saya pengemis air minum yang derajatnya sungguh ada di bawah nol.Makanya lain kali saya harus mempersiapkan air minum lebih banyak dan mengurangi hal-hal yang kurang penting.Seperti pendakian ini saya membawa 3 buku yang lumayan tebel.Padahal mah cuma dibaca dua puluh halaman.
Tapi walaupun puncak belum terjamah oleh kaki yang sudah teramat gelisah.Saya tetap merasa senang sudah berpartisipasi pada pendakian kali ini.Semakin banyak rasa persaudaraan yang didapat selama pendakian.Terlebih bersama kang Agus yang menjadi teman selama menunggu di Pasar Bubrah.Banyak pelajaran-pelajaran yang belum saya ketahui didapat dari beliau.Juga kepada mas-mas rombongan pendaki lain,yang bersedia membagi sepotong roti dan segelas kopi anget.Yang sangat membantu menstabilkan suhu tubuh saya dan kang Agus terhadap dinginnya Pasar Bubrah.
Jadi selagi muda marilah kita mendaki,terlebih karena fisik masih oke,juga akan banyak pelajaran yang gunung ajarkan pada kita.Mengutip kata-kata George Mallory sang pendaki legendaris “Because it’s There “.Iya disana.Cobalah untuk kesana dan lihatlah apa yang kau dapatkan.Tapi jangan lupa persiapan fisik,mental dan alat yahhh.Salam lestari.
Kenangan Merapi :
Ini saya heheh :
Kang Agus :
Temen-temen  se team :
Atas kanan ke kiri :Rezky,mas Acen,Harry,mba ikus,Galih dan Arif
Bawah kanan ke kiri :mba Ayuti,mba Aini,nurul,Bhekti dan mba novi
Muchas Gracias kepada :bang Fajar dan team JelajahGgunung dan teman-teman yang lain :Wiro Sasono, Fuad,Tommy,kang Alif,Bang Boma dan mas Agus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H