PERGI
Ada saatnya kau menatapku dengan mata
Ada kalanya kau menyambutku dengan senyum
Terkadang dendangmu yang sepi membuat aku terjaga
Sampai pagi datang
Mengajak dingin untuk menjadi kawan tidurku
Aku pernah mencoba sekedar lupa terik wajahmu yang hangat
Tetapi dikepala ini bayangmu bersarang liat
Menari-nari di pagi yang menjadi murung
Hingga mendung berkumpul dan membuat matari berlalu
Juga kau yang akhirnya pergi tanpa kata
Meninggalkan jejakmu yang selalu bisu
Melihatku tanpa mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H