Mohon tunggu...
Richard kapojos
Richard kapojos Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya Pelajar yang berusaha menjadi bermanfaat

* Mahasiswa S1 Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi UNIVERSITAS NEGERI MANADO

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Damai dalam Diam

12 Juni 2021   02:25 Diperbarui: 18 Juni 2021   16:03 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudahkah kita Meluangkan waktu untuk mengikuyi Intuisi dan keinginan diri? 

Saat ini kita berada di zaman yang begitu cepat pergerakannya, bukan waktu melainkan gerak mekanik kehidupan yang seperti mesin yang selalu di perbarui setiap harinya dengan inovasi dan teknologi dinamis. 

Maksud saya begini, Pernahkah kita berpikir dan merenung sejenak kapan terakhir kali kita tidak melakukan apa apa' , ataukah kita setiap harinya selalu dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya semu. Kapan terakhir kali kita diam dan merenungkan diri kita sendiri. 

Kapan terakhir kali? .  Setiap harinya kita selalu dipenuhi aktivitas, kegiatan, maupun hal-hal yang sepertinya sudah tak bisa kita tinggalkan seakan hal tersebut adalah sudah menjadi kewajiban kita dan Hal-hal tersebut sudah merupakan Jati diri kita, bukan kita namanya jika tak melakukan hal tersebut' Bukanlah diri kita yang sebenarnya jika kita tak bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain atau beraktivitas. 

Pekerjaan, Organisasi, dan Kegiatan sehari-hari seolah menjadi Baju kita yang WAJIB kita pakai sehari-hari sebagai mahluk sosial. Padahal manusia adalah juga mahluk individu(seorang diri) yang hidup untuk dirinya. Kita seolah di cetak oleh lingkungan kita untuk mengikuti kemauan orang lain bukan Tujuan Diri kita sendiri. 

Tujuan dan Visi untuk Diri sendiri adalah hal yang sangat Penting. Berpikir seperti kita besok, Lusa, dan kedepan ialah suatu keharusan paling dekatnya kita perlu berpikir akan makan apa besok. Prioritas Diri diperlukan di Usia Muda agar kita tak terombang-ambing Dunia ini. 

Kita Hidup untuk Diri sendiri juga bukan hanya untuk Orang lain. Menyenangkan diri sendiri juga perlu kawan. Merenunglah sekali-kali Luangkan waktu untuk berintrospeksi diri memikirkan Masa Depan Pribadi. 

Dan selain itu, Ingat juga kita pun bukan hanya hidup untuk Masa Depan dengan hanya memikirkan makan apa besok, bukan juga hanya tentang masa lalu terkait apakah mantanmu masih ingat kenangan kalian dulu. Kita Hidup juga saat ini, sekarang ini, detik ini. Kapan terakhir kali kita tak melakukan apa-apa dan hanya mengistirahatkan Raga dan Jiwa dengan sedikit Ketenangan dan Keheningan dalam Diamnya kalian. 

Bukan masalah kenapa dia tak suka lagi sama kamu, atau kamu masih suka sama dia. Tapi masalah kenapa kamu masih suka atau tak suka lagi padanya. Terkadang dalam menjalani hidup kita perlu menyadari hal-hal saat ini bahkan se simpel tarikan dan hembusan napas kita. Kapan terakhir kali kita menyadari sedang Membuang Napas dsn Menarik napas. 

Pesannya disini kita perlu menjadi lebih peka dan bersykur atas hal-hal terkecil, Robot Teknologi dan lain sebagainya Bukanlah Tuhan ataupun Dzat yang sengaja kita Tuhankan. Secara sadar kita sedang membangu sistem Tuhan milik kita sendiri dengan keruwetanya. 

Cari waktu seorang diri tinggalkan hal yang paling sulit jika kita tak melakukannya, susah dan berat memang dan hal itu adalah wajarnya. Karena kita terbiasa dengan itu . Padahal kalau kita pikir tak melakukan hal ini pun biasa saja. Carilah kegiatan yang dapat membangun dan sejalan dengan Jati Diri kita, Jangan sibukkan diri dan buang waktu untuk hal yang sama berulang kali, inilah saatnya Matahari bersinar, Inilah kenapa kita perlu tau untuk Hari Ini, Kemarin dan besok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun