Mohon tunggu...
Mayor Nur
Mayor Nur Mohon Tunggu... -

berusaha menjadi perwira tentara Tuhan yg baik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gelar Haji yang Dihina Terus

22 Oktober 2012   05:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Anda tau di Indramayu jika daftar berangkat haji skrg kapan berangkatnya? Thn 2021!!

Jika anda sdh berhaji anda tentu tau betapa suatu hal perjalanan jasmani rohani yang luar biasa. Suatu kesempurnaan thdp 5 rukun Islam.

Kini di sinetron gelar itu di tokohkan sebagai orang2 yang berwatak buruk, lbh buruk dari maling bahkan koruptor. Coba lihat Sinetron TUKANG BUBUR NAIK HAJI: tokoh Haji Muhidin sang "HAJI DUA KALI" yg mempunyai sifat iri dengki dan fitnah.Saat ini menyusul Sinetron USTAD FOTOCOPY ada tokoh "HAJI 3 KALI" yang mempunyai karakter tokoh yg lbh luar biasa jahat.

Anda tentu tau jumlah penduduk kita 60% masih BODOH dan nganggur. Mereka ini lah penonton setia sinetron Indonesia dan menelan mentah2 tokoh2 tersebut sebagai suatu kenyataan hidup. Sehingga yang ada dalam benak mereka yg namanya HAJI itu JAHAT apalagi yg sdh pergi berkali2. Jahatnya makin sempurna.

Saya memang belum Haji walau sdh berkali2 berada di Saudia dalam rangka tugas dan ibadah. Saya bangga dan ingin menyempurnakan iman saya dengan pergi berhaji, tp penokohan haji jahat itu sudah membuat saya murka. Saya mengetuk anda wahai orang2 Indonesia yg sudah pernah wukuf, apakah anda rela jika suatu saat nanti anda hrs menutupi gelar haji anda karena rakyat kita sudah teracuni dan membenarkan bahwa semua Haji itu jahat dan pembawa Mudharat?

Saya bukan penulis yang baik. Tp demi Rabb SWT saya tersinggung dengan penokohan Haji dgn karakter super Jahat seperti itu, dan sementara hanya ini dulu perlawanan saya terhadap penghinaan terhadap gelar Haji. Semoga Pak Haji dan Bu Hajjah yang mempunyai kuasa di Republik ini dan berkompeten berkenan menegur keras mereka yang menulis dan membuat sinetron tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun