Mohon tunggu...
Marcomm D 2012 Telkom University
Marcomm D 2012 Telkom University Mohon Tunggu... -

Belajar memahami fenomena yang ada dari sudut pandang Ilmu Komunikasi. Mahasiswa tingkat akhir Marketing Communication di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Baru Promosi Film Luar di Indonesia, Akankah Menjadi Sebuah Trend

3 Desember 2015   21:26 Diperbarui: 3 Desember 2015   22:14 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mutia Dharma/1204120228/Marcomm_D

Film merupakan karya seni yang banyak diminati masyarakat. Dari anak kecil hingga orang tua suka menonton film, tentu saja film yang sesuai dengan kategori umurnya serta tipe film yang mereka sukai. Setiap film memiliki alur cerita yang menarik, dapat membuat penontonnya tertawa, semangat, haru ataupun sedih. Menurut ahli (Wibowo. dkk, 2006:196) mengatakan bahwa film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui media cerita. Film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan insan perfilman dalam rangka mengutarakan gagasa-gagasan dan ide cerita. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap komunikan masyarakat.

Untuk memperkenalkan film yang telah diproduksi pastinya memerlukan kegiatan promosi, agar film tersebut dapat dikenal oleh masyarakat. Promosi dalam rangka menarik perhatian calon penonton merupakan hal utama dilakukan oleh distributor film saat film tersebut akan atau sedang tayang di bioskop. Kegiatan promosi ini biasanya dilakukan melalui poster media cetak, menampilkan trailer melalui media elektronik dan online, maupun roadshow dengan menghadirkan pemain film.

Hal tersebut tentu sudah biasa kita lihat. Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang cara promosi baru yang dilakukan oleh film garapan luar negeri di Indonesia.Sepertinya Indonesia merupakan lahan jualan yang menarik bagi film luar negeri. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa film luar yang menerapkan cara promosi baru di Indonesia. Pada bulan Maret 2015 ini Sandra Dewi dipilih menjadi ambassador atau duta Cinderella. Bulan berikutnya Luna Maya dipilih sebagai duta superhero Black Widow Indonesia.

Kemudian pada bulan Juli dalam tahun yang sama Daniel Mananta dipilih sebagai duta Ant-Man. Ketiga film tersebut merupakan film box office luar negeri yang secara unik memasarkan filmnya di Indonesia. Dengan memilih artis-artis terkenal sebagai ambassador dapat mengkomunikasikan film tersebut kepada calon penonton atau penggemar mereka secara khusus, sehingga nantinya akan meningkatkan penjualan tiket, yang pastinya dapat meningkatkan profit film.

Pertama penulis akan membahas tentang promosi film Cinderella yang menggunakan artis Sandra Dewi sebagai duta nya. Cinderella merupakan dongeng terkenal tentang seorang putri bersepatu kaca  yang beruntung dinikahi oleh pangeran tampan. Dikutip dari artikel yang diterbitkan oleh tempo.co, Sandra Dewi dipilih oleh Walt Disney Studios sebagai duta film Cinderella setelah mengikuti seleksi dengan 12 artis Indonesia lainnya selama satu tahun. Akhirnya Sandra Dewi lah yang terpilih untuk mempromosikan film Cinderella dilihat dari semangat yang dimilikinya dalam berkarir. Sebagai duta Sandra Dewi dengan berpenampilan ala Cinderella mensosialisasikan film Cinderella kepada masyarakat luas.

Kebanggan menjadi Cinderella tidak hanya dirasakan oleh Sandra Dewi, namun juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia dan penggemarnya. Bagaimana tidak, Sandra Dewi menjadi salah satu dari dua duta Cinderella di dunia.

Kedua penulis akan membahas tentang Luna Maya yang dipilih sebagai duta tokoh superhero Black Widow untuk mempromosikan film dari produksi Marvel, The Avangers: Age of Ultron. Selang sebulan setelah Sandra Dewi terpilih menjadi duta tokoh Cinderella, kemudian Luna Maya oleh distributor film yang sama yakni Walt Disney Studios untuk menjadi Black Widow nya Indonesia.

Dalam mempromosikan film, selain menggunakan kostum khas tokoh superhero wanita ini, Luna Maya juga menirukan penampilan action Black Widow dalam trailer film The Avangers tersebut. Luna Maya sang Black Widow mengkomunikasikan beberapa pesan agar masyarakat dapat melihat nilai keberanian dan bagaimana usaha Black Widow menjadi kuat. Tentunya tujuan awal untuk mempromosikan film The Avangers: Age of Ultron menjadi film terlaris di Indonesia waktu itu tidak sia-sia.

Berikutnya ada Daniel Mananta, merupakan artis yang telah sukses dalam dunia hiburan dan bisnis. Pada bulan Juli lagi dan lagi dari perusahaan sama dengan film-film yang telah penulis bahas sebelumnya, Ia terpilih menjadi duta film Ant-Man di Indonesia. Kembali penulis kutip dari rollingstone.co.id, dalam menjalankan tugasnya sebagai tokoh superhero Manusia Semut ini Daniel mengakui merasa bangga, bahwa impiannya dari kecil menjadi superhero telah terwujud.

Daniel menjadi bagian dari rangkaian promosi film Ant-Man di Indonesia seperti publikasi video pendek dan foto dirinya menggunakan kostum Ant-Man melalui media sosial, tampil di eksibisi yang berlangsung pada pusat perbelanjaan di tiga kota besar di Indonesia, promosi di KRL Jabodetabek dalam kereta api yang telah dihiasi dengan pernak pernik Ant-Man, serta penampilan spesialnya di televisi sebagai duta dalam penanyangan perdana film Ant-Man.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun