Mohon tunggu...
Kapiler Id
Kapiler Id Mohon Tunggu... Administrasi - https://kapilerindonesia.com

Kapiler Indonesia adalah sebuah platform online yang bergerak dalam pemetaan dan pemberdayaan panti asuhan seluruh indonesia. https://kapilerindonesia.com Follow juga IG kita di @kapiler.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Johannes Van der Steur, Pencetus Panti Asuhan di Indonesia

25 September 2018   18:31 Diperbarui: 25 September 2018   18:52 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Johanes van der Steur seorang penginjil dari Belanda yang datang ke Indonesia, bertugas untuk melayani kegiatan rohaniah tentara Belanda di Indonesia. Johanes tiba di Indonesia tepatnya kota Magelang pada tahun 10 September 1892.

Tanpa bermodalkan harta, Johanes datang ke Indonesia dengan keyakinan terhadap Tuhan yang selalu ada untuknya, dan motivasi besar untuk menolong sesama. Bermula pada tahun 1892 dengan mengasuh 4 orang anak terlantar. Terbesit sebuah mimpi, bahwa kelak ia akan mampu mendirikan suatu keluarga besar, berisikan dari berbagai suku bangsa, dalam sebuah tempat yang layak dan nyaman.

Pada awalnya Johanes mengurus 4 orang anak asuhnya di sebuah rumah yang berdinding gedeg (dinding dari anyaman bambu) yang dinamakan Oranje Nassau oleh Johanes. Dari rumah gedeg itulah Johanes memulai pekerjaan raksasa yang menjadikan dirinya sebagai dari seribu anak.

Perkembangan panti asuhan Van der Steur sangat pesat, pada tahun 1895 anak asuh panti asuhan Van der Stuer sudah mencapai 50 orang anak, sehingga rumah yang ia tempati bersama anak-anak menjadi semakin sempit. Pa van der Steur menyewa 3 buah rumah kembali, agar dapat menampung anak-anak.

Bantuan tak terduga pun datang ketika keresidenan memberikan izin untuk menggunakan bekas asrama Korps Prajurit, dengan hak hanya pinjam pakai, dan dalam beberapa waktu asrama tersebut dibeli oleh Pa Johanes.

Johanes van der Steur ternyata tidak sendirian mengurus begitu banyak anak asuh di panti asuhannya, pada tahun 1893 Pa van der Steur (panggilan akrabnya) mendapati kabar, bahwa adik perempuannya, Marie, akan datang ke Indonesia dengan tujuan untuk membantu Johanes di panti asuhan. Dikarenakan khusus untuk anak asuh putri memang agak sulit jika bukan wanita yang mengasuh dan merawat anak asuh putri.

Namun setelah 9 tahun lamanya, Marie terpaksa pulang ke Belanda karena sakit yang dideritanya. Keadaan di panti asuhan semakin sulit dengan pulang Marie ke Belanda, dan akhir Pa Johanes merasa memerlukan seorang wanita yang dapat mendampinginya dan melaksanakan pekerjaannya, sekaligus berperan sebagai ibu dari anak asuhnya.

Anna Maria Zwager seorang wanita yang dipilih dan siap menjalankan tugas mulia tersebut. Akhirnya mereka menikah pada 4 April 1907, yang dikenal sebagai Moe can der Steur. Dan ternyata, memang Anna Maria sanggup dan mampu menjalankan tugasnya selama kurang lebih 29 tahun dengan sangat baik.

Panti asuhan milik Johanes van der Steur terus berkembang hingga mencapai 1100 anak pada tahun 1941. Dengan berkembangnya pekerjaan yang telah ia lakukan sejak lama, Pa van der Steur sudah berpikir bagaimana kelanjutan dari panti asuhannya ini ketika dia sudah tiada. Melalui surat wasiat yang ia buat, Pa van der Steur menunjuk satu-satunya ahloi waris, yaitu De Vereniging tot Bevordering van Christelijk Leven en Onderling Hulpbetoon (suatu organisasi Kristen yang tujuannya membantu orang-orang yang memerlukan pertolongan).

Pa van der Steur juga selaku direktur dari organisasi tersebut juga mendirikan suatu yayasan dengan nama Stiching Oranje Nassau van Pa van der Steur di Magelang. Karena pekerjaan Stiching Oranje Nassau sebagian besar dilakukan di Jakarta, maka pada 17 Februari 1949 dipindahkan ke Jakarta.

Dengan tujuan yayasan Van Der Steur dibuat untuk memperhatikan kepentinga-kepentingan serta memelihara untuk sementara atau seterusnya anak-anak yatim piatu, anak yang tidak terpelihara dan/atau anak terlantar dari segala suku bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun