Mohon tunggu...
Gatot Permadi, CPA,PC
Gatot Permadi, CPA,PC Mohon Tunggu... -

Gatot Permadi Joewono, Managing Partner of KAPGPJ public accountant firm, has committed to serve based on values as follows: To be an excellent public accountant and consulting firm in Indonesia for companies well recognized. We try harder to serve better.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Taxi Man , Aryati dan Stasiun Tawang

13 Agustus 2015   00:21 Diperbarui: 13 Agustus 2015   00:21 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu selepas Magrib , mas Hardi sopir Blue Bird melaju membawaku menuju kedai soto ayam tertua di perempatan simpang lima kota Semarang. 

Semarang kelahiran bundaku , gang 5 pasar bulu yang masih seperti dulu , rapih bersih dengan deretan rumah-rumah tua yang berumur lebih dari delapan puluh tahun .

Mas Hardi yang masih terhitung kerabat keluarga besar berprofesi setia menjadi sopir Taxi dengan imbalan bagi hasil prosentase , tiga puluh sampai lima puluh persen dari jumlah pendapatan per hari.

Kami menikmati panasnya soto ayam campur nasi , oncom goreng, sate telur puyuh dan tentu kerupuk kulit , 2(dua) mangkuk tiris sudah , bukan main sedapnya.

Waktu berangkat KA Monoreh jam 21.00 malam dan direncanakan sampai stasiun Jatinegara sekitar pukul 03.30 dini hari , jadi mengisi enerji sebelum melakukan perjalanan itu menjadi penting adanya setelah seharian memeras tenaga dan pikiran mengikuti Pelatihan wajib profesi bertopik ; compliance audit . 

Mas Hardi memberikan informasi banyak dan mengajakku berputar keliling ibu kota Jawa Tengah sebelum akhirnya mengakhiri perjalanan ke Stasiun Tawang .

Dipelataran depan stasiun Tawang , aku diperkenalkan dengan kelompok pemusik keroncong yang menghibur para penumpang yang menunggu waktu keberangkatan  KA sebelum memasuki peron dan disini ada suasana "slowly Indonesia" , kopi, roti, camilan menemani alunan biola , dan khas melodi keroncong , lagu bergema , dari lagu Frank Sinatra, Didi Petet sampai lagu zaman kini.

Aku beranjak ke depan panggung , memasukkan 50 ribuan ke kotak kencleng tips dan memesan sebuah lagu yang tak pernah bosan kudendangkan :...." a r y a ti...."

Suasana seketika menjadi syahdu temaram dan melankoli ketika kuakhiri tarikan suara dengan syair :.......namun aku bahagia seribu satu malam....."

Monoreh bergerak perlahan tepat pukul 21.00 meninggalkan stasiun Tawang membawa seribu kenangan dan mengajakku pada pelangi warna warni masa lalu , sungguh bahagia , kawan.

____________________________________________________________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun