Mohon tunggu...
Ka_Pe_I II B
Ka_Pe_I II B Mohon Tunggu... -

Forum Bahasa dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tatanan Bahasa Indonesia yang digunakan oleh Presenter Berita Liputan 6 Malam di SCTV

22 Maret 2013   13:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:24 2589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ina Legiana

Dalam tayangan berita yang dibawakan oleh sejumlah presenter berita distasiun televisi Indonesia sudah menggunakan Tatanan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sudah memenuhi Tatanan Bahasa Jurnalistik atau Bahasa Komunikasi Massa. Begitupun distasiun televisi swasta seperti SCTV yang menayangkan atau menyajikan suatu berita yang diberi nama Liputan 6, tayangan berita inipun dibagi dalam waktu yang berbeda yakni Liputan 6 pagi, Liputan 6 siang, liputan 6 sore, dan Liputan 6 malam.

Disini saya akan menganalisis Liputan 6 malam yang tayang pada jam 00:30 WIB yang dibawakan oleh presenter berita Jeremy Teti. Dalam membacakan naskah atau redaksi berita yang Jeremy Teti sampaikan sudah menggunakan Tatanan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sudah memenuhi Tatanan Bahasa Jurnalistik. Dimana dia juga menggunakan gaya bahasa yang sederhana, lugas, mudah dipahami dan langsung ke inti berita, tidak menggunakan bahasa gaul. Jeremy teti sendiri mempunyai intonasi logat yang khas dalam menyampaikan suatu berita dan itu terkadang membuat orang yang menonton berita tersebut tersenyum bahkan tertawa sendiri, namun itu tidak mengurangi Tatanan Bahasa Indonesia yang digunakan. Adapun sedikit naskah yang menggunakan bahasa sehari-hari semata-mata hanya untuk mempermudah pemahaman bagi orang awam dan bahasa yang digunakanpun tidaklah bahasa kasar. Seperti contoh naskah atau redaksi berita berikut "suami berengsek bunuh istri sendiri" kata berengsek ini sebaiknya tidak digunakan dalam naskah berita karena itu memberikan contoh Tatanan Bahasa yang tidak baik.

Jadi, pada dasarnya para presenter berita kita sudah mampu mengaplikasikan Tatanan Bahasa Indonesia dalam naskah berita yang disampaikan dengan dibantunya Bahasa Jurnalistik atau Bahasa Komunikasi Massa untuk mempermudah pemahaman masyarakat dalam mengartikan suatu berita. Begitupun juga dengan presenter berita Jeremi Tetti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun