Mohon tunggu...
Ka_Pe_I II B
Ka_Pe_I II B Mohon Tunggu... -

Forum Bahasa dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis bahasa dalam acara "Dahsyat"

21 Maret 2013   15:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:26 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh: Devi Feria Artika

Pada saat ini banyak stasiun televisi yang menayangkan acara musik. Kebanyakan penggemar dari acara musik adalah remaja. Pada umumnya, masa remaja merupakan masa dimana mereka ingin tahu segala hal, dan tidak menutup kemungkinan, mereka akan menyalahi beberapa aturan. Hal ini berkaitan juga dengan gaya bahasa para remaja. Tanpa mematuhi aturan atau Ejaan Yang Disempurnakan dalam 'berbahasa Indonesia', para remaja dapat berkomunikasi, walaupun kosa kata yang mereka gunakan tidak sesuai dengan kosakata bahasa Indonesia yang baku.

Bahasa yang mereka gunakan dikenal dengan sebutan bahasa gaul. Namun demikian, guna mendongkrak pasar di kalangan remaja,  penggunaan bahasa gaul yang digunakan dalam beberapa acara televisi ditujukan untuk membuat acara menjadi santai dan ringan, serta tidak cepat membuat bosan para penontonnya. Dan pada kesempatan ini saya akan membahas tentang bahasa yang digunakan dalam acara musik Dahsyat yang ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI pada tangggal 20 maret 2013 pukul 07.00-09.00

Acara musik Dahsyat yang dibawakan oleh Olga Syahputra, Jessica Iskandar dan Deni Cagur ini hampir seluruhnya menggunakan bahasa yang tidak baku. Jika disandingkan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sebagian besar kosakata yang digunakan tidak terdapat arti katanya, seperti contoh penggunaan kata sapaan  'cuy', 'bro', 'bay', dll yang digunakan oleh pembawa acara ketika berinteraksi dengan bintang tamu maupun penonton yang berada di studio.

Penggunaan bahasa 'gaul' dalam acara-acara hiburan di televisi, merupakan salah satu cara produsen untuk ditujukan pada sasaran pasar mereka, yaitu para remaja. Remaja yang merupakan jembatan perubahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa lebih mudah dipengaruhi dengan hal-hal baru. Seperti juga dengan bahasa,mereka lebih suka menggunakan bahasa yang sedang tenar di media komunikasi. Baik itu bahasa  serapan maupun bahasa yang diciptakan oleh idola mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun