Puisi by: Armin Sunardi
Lamunan senja itu mengantarkan ku pada berbagai macam problemantika kehidupan, raut muka yang teramat lusuh terpancar di wajahku.
Krikil kringat mulai terasa di keningku angin yang begitu sejuk seakan tak sudi menyentuh raga, risalah hati bergemuruh dalam bayangan khayangan sepihan noda aliran darah.
Luapan amarah yang membuncah tak dapat lagi dapat ku bendung, menepiku dalam haru...ketakutan hampa mengadu batin, jemari bergetar hebat, kaki yang tadinya kekar seketika itu menjadi lemas.
Teriakku sekeras mungkin hingga nafas terasa tak lagi sampai, namun tak ada yang mendengar, tak ada pula yang tau, sebab semua hanya ada dalam angan-angan imajinasi ku.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H