Desa Semboro mengalami gebrakan positif dalam upaya menggalakkan wirausaha mandiri melalui program pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Tim Mavericks FEB UNEJ, disponsori oleh Yayasan Astra Honda Motor. Kesejahteraan masyarakat desa dianggap sebagai landasan utama, dan untuk mencapainya, pelaksanaan pelatihan budidaya lele di Desa Semboro menjadi bagian integral dari strategi pembangunan ekonomi lokal. Wirausaha mandiri bukan hanya perihal upaya untuk mencari pendapatan pribadi, melainkan pula mengenai upaya pemberdayaan masyarakat desa agar dapat menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya sinergi antara pertanian dan perikanan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.
Tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat Desa Semboro tentang potensi budidaya lele sebagai sarana wirausaha mandiri. Desa ini dipilih karena potensi sumber daya alam dan kekayaan lingkungan yang dapat mendukung perkembangan budidaya lele secara optimal. Masyarakat setempat pun sangat antusias dalam mengikuti acara ini, mengakui bahwa diversifikasi ekonomi di pedesaan adalah langkah bijak. Yayasan Astra Honda Motor menjadi mitra strategis dalam mendukung acara ini, menunjukkan komitmennya untuk memajukan perekonomian masyarakat desa melalui program-program pemberdayaan ekonomi.
Pelatihan budidaya lele di Desa Semboro semakin menarik dengan hadirnya Ibu Listika Meilina Sari sebagai pemateri. Beliau telah memiliki pengalaman yang luas dalam bidang budidaya perikanan, membimbing peserta dengan alur kegiatan yang terstruktur. Pelatihan dimulai dengan penyampaian teori-teori dasar, mencakup aspek-aspek seperti pemilihan bibit unggul, manajemen air yang baik, pemberian pakan yang tepat, hingga strategi pemasaran produk. Para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga langsung terlibat dalam kegiatan praktik budidaya lele. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat menciptakan para wirausahawan mandiri yang komprehensif dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Proses budidaya lele merupakan rangkaian kegiatan yang memerlukan perencanaan, pemahaman mendalam, dan keterampilan praktis. Pelatihan budidaya lele di Desa Semboro membuka pintu wawasan luas mengenai tahapan-tahapan ini, menciptakan dasar yang kokoh bagi para peserta untuk memulai dan mengelola usaha budidaya lele secara efektif.
Pelatihan dimulai dengan pemahaman mendalam tentang pemilihan bibit, yang menjadi langkah kritis dalam memulai usaha budidaya lele. Peserta diajarkan untuk memilih bibit yang unggul dari segi genetika dan kesehatan, karena hal ini akan memengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi nantinya. Proses seleksi ini memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik berbagai jenis bibit lele dan pengetahuan praktis tentang tanda-tanda kesehatan yang dapat dilihat pada bibit.
Selanjutnya, peserta belajar mengenai manajemen air yang efisien. Budidaya lele membutuhkan lingkungan air yang berkualitas baik untuk pertumbuhan optimal. Pelatihan mencakup pemahaman mengenai siklus air, pengukuran kualitas air, dan tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk menjaga kondisi air agar tetap sesuai untuk budidaya lele. Aspek ini mencakup juga pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatan budidaya, sehingga menjaga keselarasan antara pertumbuhan ikan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Pemberian pakan yang tepat juga menjadi fokus dalam pelatihan. Peserta diberi pemahaman tentang kebutuhan nutrisi lele pada setiap fase pertumbuhannya. Mereka diajarkan untuk menyusun ransum pakan yang seimbang, memastikan bahwa ikan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan kesehatan optimal. Hal ini juga mencakup cara memberikan pakan secara efisien, sehingga mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi pakan.
Sesi praktik menjadi tahapan penting dalam pelatihan ini. Peserta diajak untuk terlibat langsung dalam kegiatan pemilihan bibit, penanganan air, dan pemberian pakan. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam situasi nyata dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses budidaya lele. Selain itu, pelatihan juga membahas strategi pemasaran produk budidaya lele. Peserta diajarkan tentang identifikasi pasar potensial, pengembangan merek produk, dan teknik pemasaran yang efektif. Aspek ini memperkenalkan mereka pada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang semakin ketat.
Keseluruhan proses pelatihan ini memberikan peserta pemahaman komprehensif dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk memulai dan mengelola usaha budidaya lele dengan sukses. Dengan menggabungkan pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis, diharapkan para peserta dapat menjadi wirausaha mandiri yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal di Desa Semboro.
Budidaya lele tidak hanya menjadi sumber pendapatan ekonomi yang signifikan bagi warga Desa Semboro, tetapi juga membuka pintu bagi diversifikasi ekonomi dan kemandirian finansial. Produk budidaya lele dapat dijual secara lokal, mendukung perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Namun, di tengah potensi kesuksesan, terdapat tantangan-tantangan yang harus diatasi, seperti perubahan iklim yang tidak pasti, risiko penyakit ikan, dan persaingan pasar yang semakin ketat. Oleh karena itu, peserta pelatihan di Dorong untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, dan bersama-sama menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi dinamika pasar yang kompleks.
