Dari Sabang sampai Merauke
Dari Timor sampai ke Talaud
Indonesia tanah airku
...
Hmmm.. terasa familiar?
Tiga larik di atas adalah poin utama untuk tulisan pertama ini. Dari ketiga larik tersebut ada garis besar yang bisa diambil, "Ragam Budaya di Tanah Air". Budaya yang dimaksud untuk pengambilan benang merah tadi bukan hanya soal kesenian, tapi juga soal sistem kemasyarakatan, sistem kepercayaan, bahasa, ilmu pengetahuan, sistem mata pencaharian, dan teknologi (Koentajaraningrat, 1984).
Kebudayaan juga bukan hanya sebuah kata, melainkan sebuah konsep yang ada perwujudannya. Wujud kebudayaan bermacam-macam, seperti kesenian tari, sastra, makanan, upacara atau ritual, rumah adat.
Kebudayaan di Nusantara sangat banyak, dari Sabang ke Merauke, dari Timor sampai ke Talaud. Dihasilkan dari berbagai suku, Dayak, Bugis, Jawa, Ambon.
Bahkan yang dahulunya adalah mereka para pendatang yang datang ke Nusantara untuk berbagai tujuan juga menghasilkan produk budaya. Â Contohnya para pedagang dari Tiongkok, yang dahulu sekali merantau ke kepulauan Nusantara, sampai berujung menetap, sampai berketurunan yang diistilahkan sebagai Peranakan Tionghoa.
Mereka tentu membawa produk budaya otentik bersamaan dengan kedatangannya. Produk dari kebudayaan mereka yang masih eksis sampai sekarang. Walaupun tentu saja sudah mengalami akulturasi dengan budaya yang ada di Nusantara.
Beberapa contoh produk budaya yang dibawa oleh pada perantau dari tanah Tiongkok dan sudah terserap menjadi produk budaya hasil akulturasi antara lain, makanan, bahasa, kesenian.