Pemerintah Daerah memiliki peranan penting dalam penyediaan pelayanan publik. Masyarakat memiliki tuntutan yang relevan terhadap pemerintah daerah dalam pengelolaan berbagai sektor pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan layanan sosial. Publik mengharapkan adanya transparansi dan akuntabilitas serta mendapatkan akses yang mudah dan setara dalam setiap layanan. Kantor kecamatan sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah pada level bawah memiliki peranan kunci dalam menyediakan pelayanan publik kepada masyarakat. Kantor kecamatan merupakan pintu pertama bagi masyarakat dalam mengakses pelayanan administrasi kependudukan, perizinan dan layanan lainnya.
Kantor kecamatan dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan publik yang efektif dan berkualitas. Untuk itu kantor kecamatan harus memberikan perhatian serius pada 3 (tiga) aspek yaitu peningkatan sumber daya manusia , sarana dan kinerja aparatur kecamatan. Selain itu kantor kecamatan juga diharapkan mampu melakukan inovasi- inovasi dalam menyediakan pelayanan publik yang mudah dan cepat. Dalam mengatasi permasalahan tersebut maka peran kepemimpinan sangat penting, serta gaya kepemimpinan yang tepat akan mampu memberikan solusi yang diharapkan. Pemimpin pada kantor kecamatan harus mampu untuk menginspirasi, memotivasi dan membimbing setiap aparatur kecamatan dalam menjawab tuntutan masyarakat. Ciri- ciri tersebut sangat sesuai dengan gaya kepemimpinan transformasional.
Menurut Barry Posner karakteristik kepemimpinan transformasional yaitu mampu membangun visi bersama, mendorong pengembangan dan pemberdayaan bawahan. Para ahli sepakat kepemimpinan transformasional memiliki dampak positif dalam mencapai tujuan organisasi, memotivasi bawahan dan menciptakan perubahan berkelanjutan. Kepemimpinan transformasional
Adalah gaya kepemimpinan yang fokus pada kemampuan pemimpin untuk untuk mengilhami, memotivasi dan membawa perubahan positif dalam organisasi. Pemimpin transformasional cenderung memiliki visi yang kuat, mempromosikan inovasi dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai potensi terbaik mereka. Pemimpin transformasional tidak hanya memenuhi tugas- tugas rutin, tetapi juga berfokus pada pembaruan, pemberdayaan, dan pengembangan individu serta organisasi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan menciptakan perubahan yang kuat.
Pemimpin transformasional mampu merumuskan visi bersama "Menghadirkan Pelayanan Publik yang Terbaik bagi Masyarakat" akan mampu setiap unsur kantor kecamatan memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan mereka. Visi ini dapat menjadi panduan dalam setiap pengambilan keputusan, pengalokasian anggaran, perencanaan program dan kegiatan dan perubahan yang diperlukan dalam peningkatan pelayanan. Pemimpin transformasional cenderung mendukung pengembangan sumber daya manusia, akan mendorong setiap aparatur kecamatan untuk mengikuti pelatihan dan peningkatan kapasitas bawahannya. Bukan hanya untuk pengembangan individu tetapi berkontribusi dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan di kecamatan. Selain itu, pemimpin transformasional juga lebih mengutamakan pemberdayaan bawahan. Setiap pegawai kecamatan diberi ruang untuk memberikan masukan dan berperan aktif dalam menjalankan program pelayanan publik. Hal ini tentu akan menciptakan rasa kepemilikan yang kuat atas hasil pelayanan yang dihasilkan
Peranan kecamatan dalam pelayanan publik sangat penting dan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, sarana dan kinerja aparatur dengan pendekatan gaya kepemimpinan transformasional adalah suatu keharusan. Kecamatan berperan sebagai pintu pertama penyelenggaraan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat, sehingga harapan masyarakat kantor kecamatan dapat memberikan pelayanan yang responsif dan berkualitas. Dengan kombinasi ini kecamatan diharapkan mampu meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan memenuhi harapan masyarakat.
