Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

The Road More Travelled: Mengapa Karier yang Konvensional?

21 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:15 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menuju karir yang dituju. (Sumber: FREEPIK/LIFESTYLE MEMORY via kompas.com) 

Menjadi dokter, pengacara, ataupun akuntan adalah arah karier klasik yang didorong oleh orang tua dalam rumah tangga Asia. 

Dalam masyarakat yang memiliki kebudayaan kolektivistik—mengutamakan kebutuhan dan tujuan bersama dibandingkan individu, seperti  Indonesia, India, dan kebanyakan negara Asia lainnya, pemilihan karir untuk anak muda dan ekspektasi hasil dari suatu karier tersebut bergantung pada kesesuaian yang dirasakan oleh orang tua (Cheung & Arnold, 2014). 

Dalam studi yang dilakukan oleh Arulmani (1995), 46 persen dari partisipan memilih karier berdasarkan apa yang diinginkan oleh orang tua, kerabat, atau teman sebayanya. 

Sementara itu, 24 persen menyatakan bahwa karier yang dipilih merupakan hasil dari pertimbangan masukan orang tua dan keinginan pribadi. 

Studi tersebut menemukan sedikit sekali individu yang memilih pekerjaan berdasarkan diri mereka sendiri dan apa yang mereka sukai. 

Jika melihat dari pandangan orang tua, pekerjaan yang konvensional, misalnya di bidang medis dan teknik dianggap lebih bergengsi, lebih sukses, dan lebih stabil sehingga mendorong anak-anak mereka untuk memilih karier tersebut (Atkins, 2007; Agarwala, 2008). 

Pekerjaan konvensional dalam bidang-bidang tersebut kerap kali dikaitkan dengan pekerjaan 9-to-5, stabil, jelas, dan jangka panjang. Karakteristik tersebut jatuh ke dalam kategori pekerjaan standard employment

Standard Employment: Keamanan dari menjadi “Biasa”

Standard employment dapat didefinisikan sebagai pekerjaan penuh waktu, tidak terbatas (jangka waktunya), terdapat hubungan kontrak subordinasi dan bilateral, gaji yang tetap, serta mencakup berbagai tunjangan, utamanya tunjangan sakit dan tunjangan pensiun (International Labour Office, 2016; Edgell 2012).

Di lain sisi, pekerjaan yang tidak sesuai dengan karakteristik standard employment disebut sebagai non-standard employment (NSE). Terdapat empat tipe dari NSE: (1) pekerjaan sementara; (2) pekerjaan paruh waktu; (3) pekerjaan agensi sementara dan bentuk-bentuk pekerjaan lain yang melibatkan banyak pihak; serta (4) hubungan kerja yang terselubung dan pekerja mandiri (self-employed) yang dependen (International Labour Office, 2016). 

Pekerja non-konvensional seperti freelancer, content creator, pekerja dalam sektor kreatif yang jam kerjanya ditentukan berdasarkan tawaran kontrak jangka pendek (gig) seperti musisi, hingga jenis pekerjaan lainnya yang memiliki kontrak temporer termasuk ke dalam kategori NSE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun